GridHEALTH.id - Menurut WHO, varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan.
Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang varian baru ini dibanding variant of concern (VOC) lainnya, termasuk Delta.
Karenanya masyarakat dunia harus waspada betul dengan varian Omicron ini.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Berisiko Infeksi Luka di Kaki, Ini Penyebabnya
Sementara penelitian ilmiah sedang berjalan untuk memahami bagaimana varian Omicron berperilaku, WHO mengeluarkan saran kepada negara-negara tentang perjalanan, dikutip dari Kontan.co.id (1/12/2021):
* Negara-negara harus terus menerapkan pendekatan berdasarkan informasi dan risiko ketika menerapkan langkah-langkah perjalanan sesuai dengan Peraturan Kesehatan Internasional (IHR).
* Otoritas nasional di negara keberangkatan, transit, dan kedatangan bisa menerapkan pendekatan mitigasi risiko berlapis untuk berpotensi menunda dan/atau mengurangi ekspor atau impor varian baru.
Baca Juga: Kemenkes: Belum Ada Bukti Varian Omicron Tingkatkan Keparahan Infeksi
Langkah-langkah tersebut dapat mencakup penyaringan penumpang sebelum bepergian dan/atau pada saat kedatangan, termasuk melalui penggunaan pengujian SARS-CoV-2 atau penerapan karantina untuk pelancong internasional.
* Larangan perjalanan menyeluruh tidak akan mencegah penyebaran internasional, dan mereka menempatkan beban berat pada kehidupan dan mata pencaharian.
Baca Juga: 9 Komplikasi Diabetes yang Harus Diwaspadai, Salah Satunya Koma
Selain itu, hal tersebut dapat berdampak buruk pada upaya kesehatan global selama pandemi dengan membuat negara-negara disinsentif untuk melaporkan dan berbagi data epidemiologis dan pengurutan.
* Setiap tindakan mitigasi risiko terkait perjalanan harus menjadi bagian dari strategi respons nasional secara keseluruhan.
* Perjalanan internasional penting, termasuk perjalanan untuk misi darurat dan kemanusiaan, perjalanan personel penting, repatriasi, dan pengangkutan kargo perbekalan penting, harus terus diprioritaskan setiap saat selama pandemi Covid-19.
* Semua pelancong harus diingatkan untuk tetap waspada terhadap tanda dan gejala Covid-19, mendapatkan vaksinasi saat giliran mereka, dan mematuhi langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat setiap saat dan terlepas dari status vaksinasi, termasuk menjalankan protokol kesehatan.
Baca Juga: Bos Moderna : 'Vaksin yang Ada Sekarang Ini Kemungkinan Tidak Cocok Untuk Varian Omicron'
* Orang yang tidak sehat, atau yang belum sepenuhnya divaksinasi atau tidak memiliki bukti infeksi Covid-19 sebelumnya, dan memiliki peningkatan risiko mengembangkan penyakit parah dan kematian, termasuk orang berusia 60 tahun atau lebih tua atau mereka dengan komorbiditas yang punya peningkatan risiko Covid-19 yang parah (misalnya penyakit jantung, kanker, dan diabetes), menunda perjalanan ke daerah dengan penularan komunitas.
Sementara itu, menurut Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan kepada jajaran menterinya untuk menghadapi varian baru Covid-19, yakni Omicron.
Pratikno mengungkapkan, melansir Berita Satu (1/12/2021), Presiden Jokowi meminta seluruh jajaran kementerian belajar dari pengalaman sejumlah negara yang menghadapi varian Omicron.
Arahan yang diberikan Jokowi adalah pemerintah bersama masyarakat harus waspada dan siap siaga terhadap penyebaran virus ini.
“(Arahannya) selalu waspada, selalu waspada. Kita juga belajar dari beberapa negara lain yang mengenai adanya kasus ini. Tapi intinya bahwa kita harus selalu waspada, selalu standby. Jadi semua yang kapasitas yang ada selalu siaga dan dalam waktu dekat nanti akan ada penjelasan lebih lanjut dari menko terkait,” ujar Pratikno.
Selain harus waspada, arahan lain presiden, lanjut Pratikno, adalah selalu mengikuti dinamika perkembangan Covid-19 di lapangan serta reaksi cepat terhadap kemungkinan penularan virus, termasuk virus varian baru dan kecepatan vaksinasi.
Baca Juga: Mengatasi Kebiasaan Menggigit Kuku yang Berisiko Infeksi Bakteri Jahat, Ini Dampaknya
Selanjutnya, Presiden Jokowi meminta seluruh rumah sakit siaga untuk menghadapi kasus varian Omicron di Indonesia.
“Tadi beliau juga bertanya, seandainya ada kasus, bagaimana rumah sakit darurat itu diaktifkan. Semua menyatakan tetap siaga. Jadi kita tetap siaga,” ungkap Pratikno.(*)
Baca Juga: Hari Guru, Sosok Berkontribusi Pada Kualitas Pendidikan Anak
Source | : | kontan,Berita Satu |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar