1. Alopecia areata
Penyebab kerontokan rambut yang lebih mungkin terjadi pada mereka penyandang diabetes tipe 1 disebut alopecia areata.
Kondisi ini merupakan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan menyerang folikel rambut, yang menyebabkan kerontokan rambut di kulit kepala dan bagian tubuh lainnya.
Alopecia areata mungkin memiliki komponen keturunan juga, dan sering terjadi pada keluarga di mana anggota memiliki penyakit autoimun lainnya, termasuk diabetes tipe 1, rheumatoid arthritis, penyakit tiroid, lupus, atau penyakit Addison.
Tidak ada obat untuk alopecia areata, juga tidak ada obat khusus yang digunakan untuk mengobatinya.
Pilihan untuk kondisi ini mungkin termasuk penggunaan suntikan kortikosteroid, salep, kortikosteroid oral, minoxidil, salep anthralin, dan/atau obat yang menghalangi respon imun.
2. Kadar kortisol tinggi
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 mungkin memiliki peningkatan sekresi kortisol, atau dikenal sebagai hormon "stres".
Kelebihan kortisol dapat menyebabkan resistensi insulin dan akhirnya, gula darah lebih tinggi.
Tapi itu juga bisa mempengaruhi folikel rambut, yang menyebabkan rambut rontok.
Teknik pengurangan stres, seperti aktif secara fisik (yang juga membantu mengontrol gula darah), bernapas dalam-dalam, atau mendengarkan musik dapat membantu menurunkan kadar kortisol.
Itulah penyebab kebotakan rambut pada penyandang diabetes. Lantas apakah kerontokan rambut akibat diabetes dapat diatasi?
Baca Juga: 9 Komplikasi Diabetes yang Harus Diwaspadai, Salah Satunya Koma
Source | : | Diabetesselfmanagement.com,Medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar