GridHEALTH.id - Seiring waktu, tak sedikit penyandang diabetes yang mulai mengeluhkan bulu dan rambut yang mereka miliki mulai rontok.
Alhasil kondisi tersebut pun membuat rasa percaya diri penyandang diabetes menjadi terganggu.
Dilansir dari laman Diabetes Self Management, kerontokan rambut rupanya memang menjadi risiko seorang penyandang diabetes.
Hal ini dikarenakan kadar gula darah tinggi yang konsisten (hiperglikemia) dapat merusak pembuluh darah.
Yang pada gilirannya dapat menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang dikirim ke sel dan jaringan.
Kerontokan rambut juga dapat dipengaruhi oleh kekurangan oksigen dan nutrisi, yang mengakibatkan penurunan pertumbuhan rambut, penipisan rambut, dan kerusakan rambut.
Sementara itu secara spesifik, kebotakan rambut yang terjadi pada tiap jenis diabetes dipengaruhi dua faktor, diantaranya meliputi.
Baca Juga: Waspadai Tanda Infeksi Jamur Kuku Pada Penyandang Diabetes, ini Ciri-cirinya
1. Alopecia areata
Penyebab kerontokan rambut yang lebih mungkin terjadi pada mereka penyandang diabetes tipe 1 disebut alopecia areata.
Kondisi ini merupakan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan menyerang folikel rambut, yang menyebabkan kerontokan rambut di kulit kepala dan bagian tubuh lainnya.
Alopecia areata mungkin memiliki komponen keturunan juga, dan sering terjadi pada keluarga di mana anggota memiliki penyakit autoimun lainnya, termasuk diabetes tipe 1, rheumatoid arthritis, penyakit tiroid, lupus, atau penyakit Addison.
Tidak ada obat untuk alopecia areata, juga tidak ada obat khusus yang digunakan untuk mengobatinya.
Pilihan untuk kondisi ini mungkin termasuk penggunaan suntikan kortikosteroid, salep, kortikosteroid oral, minoxidil, salep anthralin, dan/atau obat yang menghalangi respon imun.
2. Kadar kortisol tinggi
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 mungkin memiliki peningkatan sekresi kortisol, atau dikenal sebagai hormon "stres".
Kelebihan kortisol dapat menyebabkan resistensi insulin dan akhirnya, gula darah lebih tinggi.
Tapi itu juga bisa mempengaruhi folikel rambut, yang menyebabkan rambut rontok.
Teknik pengurangan stres, seperti aktif secara fisik (yang juga membantu mengontrol gula darah), bernapas dalam-dalam, atau mendengarkan musik dapat membantu menurunkan kadar kortisol.
Itulah penyebab kebotakan rambut pada penyandang diabetes. Lantas apakah kerontokan rambut akibat diabetes dapat diatasi?
Baca Juga: 9 Komplikasi Diabetes yang Harus Diwaspadai, Salah Satunya Koma
Dalam beberapa kasus, kerontokan rambut bersifat reversibel. Beberapa perawatan tersedia, beberapa di antaranya berbeda untuk pria dan wanita.
Namun ketika perawatan rambut rontok efektif pun kebanyakan dari mereka adalah solusi sementara yang hanya bekerja saat seseorang menggunakannya.
Dikutip dari laman Medical Nesw Today, beberapa orang dapat memperlambat atau menghentikan kerontokan rambut akibat diabetes.
Cara paling efektif untuk melakukannya adalah dengan mempertahankan kontrol kadar gula darah yang baik dan mengelola stres.
Seseorang dapat mengontrol gula darahnya dengan:
- Memantau kadar gula darah mereka secara teratur
- Minum semua obat seperti yang diarahkan oleh dokter mereka
- Makan makanan yang seimbang dan sehat
- Berolahraga secara teratur
Strategi yang dapat membantu individu meminimalkan dan mengelola stres meliputi:
- Mencari dukungan dari teman dan keluarga
- Menjalani konseling atau terapi perilaku kognitif (CBT)
- Melatih perhatian
- Menggunakan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan dalam (*)
Baca Juga: Orang dengan HIV Empat Kali Lebih Berisiko Terkena Diabetes, Kenapa?
Source | : | Diabetesselfmanagement.com,Medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar