Tapi dengan WGS justru bisa memudahkan untuk mengetahui mana yang merupakan varian Omicron atau yang lainnya.
Jika itu sudah bisa dilakukan di Indonesia dengan maksimal, maka kita baru bisa mengatakan dan mengatahui, apakah virus corona varian Omicron sudah masuk Indonesia atau belum.
"Kalau di suatu daerah ditemukan peningkatan sampel laboratorium yang menunjukkan S gene target failures (SGTF) maka ini mungkin dapat menjadi suatu indikasi sudah beredarnya varian Omicron," lanjut Tjandra.
Varian Omicron Tidak Meningkatkan Keparahan
Baca Juga: Fakta Varian Omicron dari Rilis Terbaru WHO, Kemenkes; Awal Mulanya B 1.1.529 pada Pasien HIV
Walau demikian, pada kesempatan berbeda, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian baru virus Corona B.1.1.529 atau varian Omicron tidak meningkatkan keparahan pada mereka yang terinfeksi.
Terlebih yang telah mendapatkan vaksin Covid-19.
"Yang kita lihat adalah varian Omicron ini walau dia cepat menular, dia ini tidak meningkatkan tingkat keparahan. Terutama pada individu yang divaksin. Jadi ayo segera vaksinasi," ujar Nadia dikutip dari Kompas.com yang juga ditayangan di kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Rabu (1/12/2021).
Vaksin penting untuk mengantisipasi penularan varian Omicron karena varian tersebut, jelas Nadia, merupakan mutasi dari varian-varian sebelumnya.(*)
Baca Juga: Waspadai Tanda Infeksi Jamur Kuku Pada Penyandang Diabetes, ini Ciri-cirinya
Source | : | GridHealth.ID,KompasTV-Omicron,Kumparan-WGS,YouTube Lawan Covid19 ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar