GridHEALTH.id - Kasus positif Covid-19 varian Omicron sudah terdeteksi di sejumlah negara di dunia dan yang paling baru yaitu Singpura serta Amerika Serikat.
Pada Kamis (2/12/2021), Singapura melaporkan kasus varian Omicron pertama, yang terdeteksi dari dua orang warga negara yang baru kembali dari Johannesburg, Afrika Selatan.
Mereka lalu segera dibawa ke pusat karantina untuk menjalani isolasi. Kementerian Kesehatan setempat mengatakan, kedua orang yang terpapar varian Omicron tidak melakukan interaksi dengan orang lain dan tidak ada bukti penularan di masyarakat.
Baca Juga: Mendeteksi Varian Omicron Dengan RT-PCR dan Antigen, Ini Penjelasan Satgas Covid-19
Sementara itu di Amerika Serikat, sejauh ini sudah ada tiga negara bagian yang mendeteksi kasus Covid-19 varian Omicron.
Kasus pertama ditemukan di California dan yang kedua terdeteksi pada seorang seorang pria di Minnesota yang sebelumnya sempat pergi ke New York untuk menghadiri konvensi anime.
Kemudian yang ketiga, yang merupakan kasus terbaru, terdeteksi di Colorado, kata pejabat kesehatan negara bagian.
Baca Juga: WHO Minta Dunia Tidak Bereaksi Berlebihan Terhadap Varian Omicron
Presiden Amerika Serikat Joe Biden sudah memprediksi hal ini, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (3/12/2021) dia mengatakan, “Kami tahu aka nada kasus varian Omicron di Amerika Serikat dan itu terjadi. Tetapi kami memiliki alat terbaik, vaksin terbaik, obat terbaik, dan ilmuwan terbaik di dunia. Kami akan melawan varian ini dengan sains dan kecepatan, bukan kekacauan dan kebingungan.”
Agar tidak ada penyebaran varian Omicron, Joe Biden menyarankan kepada masyarakat usia 18 tahun ke atas untuk segera mendapatkan booster vaksin Covid-19.
Pemberian booster vaksin Covid-19 untuk meminimalisir penyebaran varian Omicron juga dilakukan oleh pemerintah Singapura.
Baca Juga: Deteksi Infeksi Varian Omicron Perlu WGS, di Indonesia Kemampuannya Masih rendah
Mereka meminta kepada warga yang sudah mendapatkan dosis kedua vaksin Sinovac dan Sinopharm, untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga sebelum Desember 2021.
Baca Juga: Kebijakan 11 Negara Hadapi Varian Omicron, Indonesia Berani Ambil Langkah Ini
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Senin (29/11/2021), menegaskan pentingnya vaksinas dan booster dalam upaya melindungi diri dari Covid-19 varian apapun, termasuk varian Omicron.
Lalu bagaimana dengan Indonesia sendiri? Kapan booster akan diberikan?
Pemberian booster vaksin Covid-19 di Indonesia, rencananya akan dilakukan pada awal tahun 2022 dan menyasar pada kelompok lansia, karena paling rentan.
“Pemberian booster akan segera dijadwalkan dan mulai dilaksanakan pada periode Januari tahun depan. Booster atau vaksin dosis ketiga yang ditujukan untuk para lansia dan kelompok rentan” kata Luhut Binsar Panjaitan Menko Marves, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Fakta Varian Omicron dari Rilis Terbaru WHO, Kemenkes; Awal Mulanya B 1.1.529 pada Pasien HIV
Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Prof Wiku Adisamsito mengatakan, selain vaksinasi masyarakat juga perlu disiplin dan ketat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Baca Juga: Kemenkes: Belum Ada Bukti Varian Omicron Tingkatkan Keparahan Infeksi
“Saya ingin mengingatkan masyarakat bahwa cara mencegah (penularan) secara kolektif supaya tidak tertular oleh Covid-19 itu ada tiga, yaitu protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, 3T yang meliputi testing; tracing; dan treatment, dan juga vaksinasi,” jelasnya.
Source | : | Kompas.com,Al Jazeera,CDC |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar