GridHEALTH.id - Berkedip adalah hal yang terjadi secara alami pada mata setiap orang. Dalam satu jam saja, seseorang dapat berkedip hingga 1.200 kali.
Mata yang berekedip merupakan cara mata membersihkan kotoran yang ada di mata, seperti air mata kering atau sel-sel mati.
Selain itu, mengedikpkan mata juga berguna untuk membawa nutrisi dan zat penting lainnya agar mata selalu dapal kondisi sehat.
Baca Juga: Penyebab Keratokunjungtivitis Vernal, Infeksi Mata yang Sering Dialami Pria Muda
Meski ini merupakan hal yang normal terjadi, terkadang terjadi masalah dimana mata sakit ketika berkedip.
Mata sakit saat berkedip biasanya spesifik di area tertentu, seperti sudut mata atau kelopak mata. Tetapi ini juga bisa dirasakan di seluruh bagian mata.
Rasa sakit yang ditimbulkan tidak hanya nyeri, tapi juga gatal, seperti terbakar, dan perih ketika mengedipkan mata.
Baca Juga: Endoftalmitis, Peradangan Mata Bagian Dalam Akibat Infeksi Bakteri
Mata yang sakit ketika berkedip disebabkan oleh beberapa faktor penyabab, seperti;
1. Mata kering
Ini terjadi saat kurangnya pelumas pada mata. Ketika mata kering, maka akan terasa perih dan menimbulkan sensasi terbakar. Kondisi seperti dihadapi jika terlalu lama berada di ruangan ber-AC atau melihat layar gadget terlalu lama, dikutip dari Mayo Clinic, Jumat (3/12/2021).
Mengatasi mata kering sangat mudah untuk dilakukan di rumah, yakni dengan menggunakan obat tetes mata yang bebas dari bahan pengawet.
Baca Juga: 3 Penyebab Konjungtivitis, Infeksi yang Membuat Bola Mata Putih Menjadi Merah
2. Konjungtivitis
Konjungtivitis sering juga disebut dengan mata merah. Ini merupakan peradangan yang terjadi pada selaput transparan yang menutupi bagian putih bola mata (konjungtiva). Infeksi yang dialami oleh jaringan tersebut, kemudian membuat mata nampak merah.
Tak berbeda dari mata kering, mengatasi mata sakit saat berkedip karena konjungtivitis juga bisa dilakukan dengan memakai obat tetes. Namun terdapat cara lain yang bisa meredakan gejalanya, yakni mengompres mata dengan handuk dingin dan berhenti memakai lensa kontak.
Baca Juga: 7 Gejala Utama Blefaritis, Peradangan yang Bikin Kelopak Mata Bengkak
3. Blefaritis
Peradangan yang terjadi di kelopak mata, sehingga saat berkedip, seseorang akan merasakan sakit. Blefaritis disebabkan oleh banyak hal, yaitu bakteri, kelenjar yang tersumbat, hingga dermatitis seboroik.
Pengobatan bisa dialkukan dengan minum obat yang melawan penyebab infeksi (antibiotik), serta obat tets mata atau steroid yang sudah disesuaikan dengan resep dokter.
4. Bintitan
Mata sakit saat berkedip juga bisa disebabkan oleh bintitan. Bentuknya mirip seperti jerawat dan biasanya muncul di bagian luar kelopak mata dan terjadi karena adanya infeksi di kelenjar minyak.
Umumnya bintitan akan hilang dengan sendirinya selama beberapa hari. Namun tentu saja menimbulkan rasa tidak nyaman, cara yang bisa dilakukan di rumah ketika bintitan adalah mengopresnya dengan handuk hangat dan rutin dibersihkan menggunakan sabun bayi serta air.
Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Mata Bintitan Tanpa Obat Kimia, Salah Satunya Pakai Teh
5. Uveitis
Dilansir dari NHS.uk, Jumat (3/12/2021), ini merupakan peradangan yang terjadi di lapisan tengan mata yang disebut uvea atau saluran uveal. Selain menimbulkan rasa sakit saat memejamkan mata, uveitis juga menyebabkan mata merah, pandangan kabur, dan sensitif terhadap cahaya.
Dalam kebanyakan kasus, uveitis bisa diobati dengan menggunakan steroid, baik berupa obat tetes mata, suntik, dan tablet atau kapsul.
6. Glaukoma
Bisa dialami oleh segala usia, namun paling sering pada orang berusia 70-80 tahun. Glaukoma terjadi karena penumpukan cairan di bagian depan mata, sehingga menimbulkan tekanan di dalam mata.
Faktor risiko dari kondisi ini beragam, namun penyandang diabetes perlu waspada karena ini merupakan salah satu komplikasi karena gula darah tinggi. Jika tidak segera ditangani, glaukoma bisa menyebbakan kebutaan.(*)
Baca Juga: Kulit Gatal Dialami Penyandang Diabetes, Atasi Dengan Cara Berikut
Source | : | Mayo Clinic,Nhs.uk |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar