GridHEALTH.id - Sebelum melakukan persalinan, penting bagi setiap ibu hamil untuk mengetahui masalah perut yang sering terjadi setelah melahirkan.
Ini penting diketahui, supaya ibu tidak kaget dan bisa melakukan penyesuaian untuk meringankannya.
Diketahui rasa sakit yang ditimbulkan dari masalah perut setelah melahirkan ini akan membuat wanita sangat kesulitasn karena terasa sangat nyeri.
Apalagi pemulihan rasa sakit pascapersalinan tergantung pada jenis persalinan yang dialami ibu.
Menurut laman parenting.firstcry.com (8/5/2020) jika persalinan adalah persalinan normal, maka sebagian besar rasa sakit akan hilang dalam beberapa minggu setelah persalinan.
Jika ibu pernah melahirkan secara caesar, rasa sakitnya mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk hilang.
Namun ini juga tergantung pada riwayat kesehatan ibu sendiri, seperti jumlah operasi yang dilakukan sebelumnya jika persalinan sangat lama, ada komplikasi selama persalinan, dan lain sebagainya.
Namun terlepas dari itu, melansir laman verywellfamily.com (10/12/2020), berikut 3 masalah perut setelah melahirkan yang kerap menyulitkan para ibu.
Baca Juga: Belum Banyak yang Sadar, Ini Risiko Melahirkan Caesar Bagi Ibu dan Bayi
1. Afterpains
Setelah melahirkan, rahim berkontraksi dan menyusut kembali ke ukuran normal. Ketika ini terjadi, ini dapat menyebabkan beberapa kram perut bagian bawah yang disebut sebagai afterpains.
Nyeri ini bisa terasa seperti kram menstruasi. Jika parah, hubungi penyedia layanan kesehatan untuk mendapat evaluasi.
Kebanyakan wanita akan mengalami rasa sakit yang paling hebat pada minggu pertama setelah melahirkan.
Namun, rahim bisa memakan waktu selama enam minggu untuk kembali ke ukuran sebelum hamil.
Rasa sakit biasanya akan lebih kuat ketika bayi menyusui karena menyusui merangsang pelepasan oksitosin, hormon yang memicu rahim berkontraksi.
Apa yang harus dilakukan? Sayangnya kita tidak dapat mencegah nyeri setelah melahirkan.
Namun, kita dapat mengobati afterpains dengan mengomprs dengan bantal pemanas hangat atau botol air panas.
Jika dokter mengizinkan, kita mungkin bisa mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas seperti Motrin (ibuprofen) atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya.
2, Sembelit
Ketidaknyamanan perut selama masa nifas juga bisa disebabkan oleh konstipasi alias sembelit.
Ada beberapa kemungkinan penyebab sembelit setelah melahirkan dan mencari tahu yang mana di balik gejala yang dialami akan membantu ibu menemukan cara terbaik untuk mengelolanya.
Adapun kemungkinan alasan ibu mengalami sembelit pada periode postpartum meliputi:
- Diet rendah serat
- Perubahan hormonal
- Menekankan
- Mengurangi aktivitas fisik setelah melahirkan
- Robekan vagina atau perineum yang memar (area antara anus dan vagina) akibat persalinan
- Wasir (yang umum selama kehamilan serta selama periode postpartum)
- Nyeri di tempat episiotomi
Obat-obatan adalah penyebab potensial lain dari sembelit setelah melahirkan.
Diketahui anestesi dan opioid yang digunakan untuk nyeri pasca persalinan dapat menyebabkan konstipasi atau memperburuknya.
Vitamin tertentu, seperti zat besi, juga dapat berkontribusi atau memperburuk konstipasi.
Apa yang harus dilakukan?
Baca Juga: 5 Risiko Komplikasi Melahirkan di Atas Usia 40 Tahun dan Solusinya
Tentu makan banyak serat (misalnya, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian) dan minum banyak air selama kehamilan dan pada periode postpartum adalah langkah penting untuk mencegah sembelit.
Selain itu, olahraga juga bisa membantu
Namun sebelum mulai melakukan aktivitas fisik apa pun, pastikan ibu bertanya kepada dokter apakah itu secara medis aman atau tidak.
Kapan kita dapat kembali berolahraga akan tergantung pada jenis persalinan yang telah dilakukan dan seberapa aktif ibu sebelum dan selama kehamilan.
Mulailah dengan berjalan kaki singkat. Ibu dapat meletakkan bayi di kereta dorong atau gendongan dan pergi mencari udara segar (yang akan baik untuk berdua).
Jika ibu menderita wasir, mandi air hangat dapat membantu. Kita juga dapat meredakan nyeri di area vagina atau anus dengan pereda nyeri yang dijual bebas (sekali lagi, tanyakan kepada dokter terlebih dahulu—terutama jika sedang menyusui) atau dengan menggunakan kompres es.
3. Pproses penyembuhan operasi caesar
Setelah kelahiran caesar (C-section), kram ringan biasanya dialami karena sayatan dan luka dalam sedang dalam proses penyembuhan.
Juga normal untuk merasakan sakit atau nyeri di sekitar sayatan, terutama dalam beberapa hari pertama
Apa yang harus dilakukan?
Hal terbaik yang dapat dilakukan setelah operasi caesar adalah memastikan ibu mendapatkan istirahat yang cukup dan menghindari terlalu banyak tekanan pada perut.
Untuk memberikan waktu bagi sayatan untuk sembuh, mintalah teman dan anggota keluarga untuk membantu dengan makanan, pekerjaan rumah tangga, dan tugas-tugas lainnya, pastikan itu tidak menghalangi kebutuhan untuk istirahat.
Jika memungkinkan, pekerjakan profesional untuk menangani tugas-tugas yang lebih besar seperti pekerjaan halaman, belanja, dan pembersihan.
Itu akan memberi waktu dan energi untuk fokus pada penyembuhan ibu dan bayi.(*)
Baca Juga: Pilih Dokter atau Bidan untuk Periksa Kehamilan dan Membantu Melahirkan?
Source | : | Verywellfamily.com,Parenting.firstcry.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar