1. Afterpains
Setelah melahirkan, rahim berkontraksi dan menyusut kembali ke ukuran normal. Ketika ini terjadi, ini dapat menyebabkan beberapa kram perut bagian bawah yang disebut sebagai afterpains.
Nyeri ini bisa terasa seperti kram menstruasi. Jika parah, hubungi penyedia layanan kesehatan untuk mendapat evaluasi.
Kebanyakan wanita akan mengalami rasa sakit yang paling hebat pada minggu pertama setelah melahirkan.
Namun, rahim bisa memakan waktu selama enam minggu untuk kembali ke ukuran sebelum hamil.
Rasa sakit biasanya akan lebih kuat ketika bayi menyusui karena menyusui merangsang pelepasan oksitosin, hormon yang memicu rahim berkontraksi.
Apa yang harus dilakukan? Sayangnya kita tidak dapat mencegah nyeri setelah melahirkan.
Namun, kita dapat mengobati afterpains dengan mengomprs dengan bantal pemanas hangat atau botol air panas.
Jika dokter mengizinkan, kita mungkin bisa mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas seperti Motrin (ibuprofen) atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya.
2, Sembelit
Ketidaknyamanan perut selama masa nifas juga bisa disebabkan oleh konstipasi alias sembelit.
Ada beberapa kemungkinan penyebab sembelit setelah melahirkan dan mencari tahu yang mana di balik gejala yang dialami akan membantu ibu menemukan cara terbaik untuk mengelolanya.
Adapun kemungkinan alasan ibu mengalami sembelit pada periode postpartum meliputi:
- Diet rendah serat
- Perubahan hormonal
- Menekankan
- Mengurangi aktivitas fisik setelah melahirkan
- Robekan vagina atau perineum yang memar (area antara anus dan vagina) akibat persalinan
- Wasir (yang umum selama kehamilan serta selama periode postpartum)
- Nyeri di tempat episiotomi
Obat-obatan adalah penyebab potensial lain dari sembelit setelah melahirkan.
Diketahui anestesi dan opioid yang digunakan untuk nyeri pasca persalinan dapat menyebabkan konstipasi atau memperburuknya.
Vitamin tertentu, seperti zat besi, juga dapat berkontribusi atau memperburuk konstipasi.
Apa yang harus dilakukan?
Baca Juga: 5 Risiko Komplikasi Melahirkan di Atas Usia 40 Tahun dan Solusinya
Source | : | Verywellfamily.com,Parenting.firstcry.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar