GridHEALTH.id - Varian Omicron menjadi varian Covid-19 baru yang sedang menjadi perhatian masyarkat dunia sejak dinyatakan sebagai variant of concern oleh WHO pada akhir November lalu.
Terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan oleh dr Angelique Coetzee, praktisi swasta dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan mengatakan, gejala yang muncul pada orang-orang yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron relatif ringan.
Mereka hanya merasakan gejala yang mirip dengan penyakit influenza, yakni nyeri di sekujur tubuh dan sakit kepala.
Baca Juga: Komplikasi Kehamilan Ini Meningkat Jika Terinfeksi Covid-19, Segera Vaksinasi
Bahkan anosmia atau hilangnya kemampuan indera penciuman, yang umum dialami oleh orang-orang yang terpapar Covid-19, tidak ditemukan pada orang yang terinfeksi varian Omicron.
Baru-baru ini, seorang dokter dari London, Inggris menemukan gejala unik varian Omicron pada anak-anak.
Baca Juga: Ahli Epidemiologi: Setelah Covid-19 Akan Muncul Pandemi Mematikan Lain
David Lloyd yang berprofesi sebagai dokter umum, memberikan peringatan kepada para orang tua mengenai gejala tak biasa varian Omicron.
Dia mengatakan, anak-anak yang terpapar varian Omicron mengalami ruam pada kulitnya.
Dilansir dari Metro, Jumat (10/12/2021), ruam tersebut muncul pada sekitar 15% anak yang terinfeksi.
Lloyd juga mengatakan, varian Omicron membuat anak-anak kelelahan, sakit kepala, dan nafsu makan menghilang.
Baca Juga: Plasma Darah Tidak Boleh Digunakan Untuk Pengobatan Covid-19, WHO
“Kami selalu memiliki sekelompok kecil pasien dengan Covid-19 yang mengalami ruam aneh, tetapi hingga 15% dari anak-anak (terpapar varian) Omicron mengalami ruam yang tidak biasa. Jadi kami belajar sedikit lebih banyak tentang virus dan kami mulai mewaspadainya,” kata David Lloyd.
Baca Juga: Pembekuan Darah Setelah Mendapat Vaksin Covid-19, Ini Penyebabnya
WHO belum mengumumkan informasi tentang adanya perbedaan antara gejala varian Omicron dengan varian Covid-19 yang lainnya.
Namun hasil riset awal menunjukkan, bahwa varian Omicron memiliki dampak yang lebih ringan dibandingkan Delta.
Akan tetapi, ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mendesak negara-negara di dunia untuk meningkatkan pengawasan, karena varian Omicron menyebar lebih cepat.
Selain itu, varian Omicron juga diketahui lebih mudah menginfeksi ulang para penyintas Covid-19 yang sudah sembuh.
Baca Juga: Teka Teki Prediksi Ahli Gelombang 3 Pandemi Covid-19 Indonesia
“Data yang muncul dari Afrika Selatan menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan (varian) Omicron. Ada juga bukti bahwa varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta,” kata Tedros Ghebreyesus, dikutip dari Al Jazeera.
Michael Ryan selaku Direktur Kedaruratan WHO, meminta masyarakat untuk segera divaksin sebagai upaya memutus rantai penularan varian Omicron.
Tak hanya melakukan vaksinasi Covid-19, dari laman WHO.int, Jumat (10/12/2021), masyarakat dunia juga diingatkan untuk selalu menjaga jarak, memakai masker yang tepat, dan memperhatikan sirkulasi udara di sebuah ruangan, dan menjaga kebersihan tangan.
Source | : | Al Jazeera,WHO,Metro |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar