Namun pada tanggal 13 Maret 2005 ditemukan kasus polio importasi pertama di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kasus polio tersebut berkembang menjadi KLB yang menyerang 305 orang dalam kurun waktu 2005 sampai awal 2006.
KLB ini tersebar di 47 kabupaten/kota di 10 provinsi. Selain itu juga ditemukan 46 kasus Vaccine Derived Polio Virus (VDPV) yaitu kasus Polio yang disebabkan oleh virus dari vaksin, yang terjadi apabila banyak anak yang tidak di imunisasi, dimana 45 kasus di antaranya terjadi di semua kabupaten di Pulau Madura dan satu kasus terjadi di Probolinggo, Jawa Timur.
Setelah dilakukan Outbreak Response Immunization (ORI), dua kali mop-up, lima kali PIN, dan dua kali Sub-PIN, KLB dapat ditanggulangi sepenuhnya.
Kasus Virus Polio Liar (VPL) terakhir yang mengalami kelumpuhan ditemukan pada tanggal 20 Februari 2006 di Aceh. Sejak saat itu hingga sekarang tidak pernah lagi ditemukan kasus Polio di Indonesia.Faktor Risiko terhadap Kelumpuhan
Apakah ada obat untuk polio?
Tidak ada obat untuk polio. Polio hanya bisa dicegah dengan imunisasi. Vaksin aman dan efektif beruipa vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio yang tidak aktif (IPV).
Baca Juga: Pengobatan Rumahan Untuk Usir Ketombe Agar Dapatkan Rambut Sehat
Baca Juga: 6 Cara Mencegah Stroke dan Faktor Risiko yang Penting Diketahui
Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio. Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat melindungi seorang anak seumur hidup.
Source | : | Infeksiemerging.kemkes.go.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar