Mengenai badai irama jantung awam memang jarang mengetahui.
Karenanya tak heran badai irama jantung sangat asing bagi masyarakat.
Tapi jika kita membuka European Heart Journal Supplements, Volume 21, Issue Supplement_B, March 2019, Pages B23–B24, https://doi.org/10.1093/eurheartj/suz008, ditemukan informasi yang menyebutkan Arrhythmic storm (AS) didefinisikan sebagai tiga atau lebih episode takikardia ventrikel (VT) atau ventricular fibrillation (VF) berkelanjutan yang terjadi selama rentang 24 jam.
Baca Juga: Penyebab Banyak Orang Gemuk Menjadi Korban Covid-19, Jangan Kaget
Kondisi seperti ini lebih sering terjadi pada pasien dengan kardiomiopati dilatasi, baik iskemik atau idiopatik, seperti evolusi substrat aritmia dari patologi ini.
Faktor prediktif utama yang menyebabkan AS adalah disfungsi ventrikel kiri yang parah, usia lanjut, dan episode VT/VF sebelumnya.
AS atau bisa juga disebut badai aritmia membawa peningkatan mortalitas baik pada keadaan akut maupun jangka menengah-panjang, lebih tinggi daripada yang tercatat untuk aritmia ventrikel yang bukan bagian dari AS.
Tingkat rawat inap kasus ini adalah 50-80% untuk pasien yang selamat dari AS, dan mereka juga berisiko lebih tinggi masuk rumah sakit untuk gagal jantung, transplantasi jantung, dan kematian.
Di antara faktor pencetus utama kasu sini adalah: hipertonia adrenergik, iskemia akut, gagal jantung, kelainan arus kalsium intraseluler, dan ketidakseimbangan elektrolit.
Baca Juga: Laporan Vaksinasi Covid-19 Usia 6-11 Tahun Serentak Hari Ini, Wamenkes Targetnya Herd Population
Source | : | tribunnews,Oxford Academic |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar