“Kalau makanan yang pabrikan, kemasan, dari data itu meningkatkan risiko kanker. Kemudian tinggi lemak, itu data juga menunjukkan peningkatan risiko kanker payudara,” sambungnya.
Dilansir dari Breast Cancer, Kamis (16/12/2021), studi yang dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi makanan tinggi lemak lebih berisiko terkena kanker payudara estrogen-reseptor-positif, dibandingkan yang mengonsumsinya sedikit.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat, Ini Cara Menurunkan Risiko Kanker Payudara
“Lebih bagus (makanan yang) dibuat atau dimasak secara langsung, lalu disajikan,” kata dokter Arief.
Namun perlu dipahami, bahwa terdapat beberapa faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan seorang wanita mengidap kanker payudara, seperti riwayat keluarga, usia, tidak menyusui atau tidak punya anak, dan melahirkan saat usia di atas 35 tahun.
Source | : | Breastcancer.org |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar