GridHEALTH.id - Percaya tidak percaya, ada lo perempuan yang saat hamil dirinya tidka sadar sedang berbedan dua.
Sadar-sadar dirinya hamil saat akan melahirkan.
Hal ini di medis disebut sebagai kehamilan tersembunyi (hidden pregnancy).
Mengenai hal ini Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal pada Februari 2002, ada satu kehamilan tersembunyi berbanding 475 kehamilan yang jelas gejalanya.
Baca Juga: Omicron Hanya Ganas di Negara 2 Sinar UV, Indonesia Memiliki 8-12 Sinar UV
Itulah mengapa, bukan hanya perempuan remaja yang bisa mengalaminya, tetapi perempuan dewasa pun bisa saja tidak tahu sedang hamil, bahkan sampai dia melahirkan.
Perempuan yang tidak sadar sedang hamil dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Menurut Dr. Mondale Saputra, SpOG, RS Hasan Sadikin, Bandung, beberapa faktor tersebut diantaranya adalah:
• Janin sangat tenang
Adalah normal bayi dalam kandungan bergerak-gerak, utamanya saat trimester kedua. Namun, tidak semua ibu hamil merasakan gerakan janin dalam kandungan.
Baca Juga: 3 Penyebab Nyeri Lutut di Usia Muda, Redakan Gejalanya dengan 4 Cara Ini
Ini bisa terjadi karena janin sangat tenang atau karena plasenta berada di depan janin sehingga ibu tidak sadar sedang hamil.
Normalnya, untuk kehamilan pertama, ibu merasakan gerakan janin pada usia kehamilan di atas minggu ke-20, sedangkan pada kehamilan ke-2 dan seterusnya, gerakan janin dirasakan lebih awal, yaitu usia kehamilan di atas 16 minggu atau 18 minggu.
• Perimenopause
Perimenopause adalah fase saat tubuh mengalami transisi menuju masa menopause.
Perimenopause biasanya terjadi pada usia pertengahan hingga akhir 40-an. Pada masa ini, tubuh seorang perempuan mengalami banyak perubahan, baik secara hormonal, fisik luar, maupun psikologis.
Baca Juga: Di Usia 3 Tahun Perhatikan Mata Anak, Apakah Juling? Ini Cirinya
Pada masa ini terjadi gejala-gejala, antara lain; gangguan siklus haid.
Perubahan kejiwaan seperti semburan panas (hot flush), mudah marah dan gelisah, susah tidur, kurang percaya diri, pusing, dan berubahnya siklus menstruasi jadi tidak teratur.
Nah, gejala terakhir inilah yang dapat tertukar dengan gejala kehamilan walau kasusnya jarang. Ibu berpikir, tidak datang bulan karena sedang menuju menopause, tidak tahunya sedang hamil.
• Perdarahan selama hamil
Khususnya selama bulan-bulan pertama, sehingga membuat ibu berpikir dirinya masih menstruasi.
• Terbiasa mual
Baca Juga: WHO Ingatkan Rumah Sakit Prihal Penyebaran Omicron, Indonesia Jangan Sampai Jadi Zona Berbahaya
Ibu hamil yang memiliki gangguan lambung bisa “tertipu” dengan gejala kembung dan mual.
Ibu mengira gangguan lambung atau maagnya kambuh, sehingga tidak tahu sedang hamil.
• Obesitas
Ibu hamil yang sebelumnya mengalami kelebihan berat badan kerap kali terlambat mengetahui jika dirinya hamil.
Pasalnya, perubahan fisik yang menandakan kehadiran bayi di dalam rahim, tidak terlalu terlihat. Lemak ekstra juga membuatnya lebih sulit merasakan gerakan bayi.
• Menstruasi tidak teratur
Biasanya, siklus menstruasi yang normal berkisar antara 25―35 hari. Namun, ada juga perempuan yang mengalami siklus di luar itu. Bahkan, ada yang pernah tidak mendapat menstruasi selama 2―3 bulan dan merasa sehat-sehat saja.
Jadi, karena terlambat datang bulan sudah biasa baginya, maka ia tak tahu kalau sedang hamil.
• Tes kehamilan tidak akurat
Ada perempuan yang sudah curiga dirinya hamil, kemudian melakukan tes kehamilan mandiri dengan alat yang banyak dijual di apotek. Namun tes kehamilan yang biasa ada di pasaran masih menyisakan 1% hasil yang salah.
Baca Juga: Ibu Hamil Paling Berisiko Alami Ambeien Jelang Proses Persalinan
Hasil tes tidak akurat terjadi terutama jika ibu hamil melakukan pengujian terlalu awal sehingga tubuh tidak memproduksi cukup hormon beta HCG yang seharusnya terdeteksi. Atau jika ibu hamil minum terlalu banyak air sehingga ikut mengencerkan kadar hormon, atau jika salah menggunakannya.
Kehamilan anggur (mola hidatidosa) juga sering menyebabkan tes kehamilan menjadi negatif walaupun Mama sudah hamil 3―4 bulan. Itu dikarenakan kadar hormon beta HCG terlalu tinggi, sehingga menyebabkan test urine false negative (negatif palsu).
Hal ini perlu dilakukan pengenceran urine dengan air/aqua bidest sebelum dilakukan tes kehamilan untuk menghindari hasil yang negatif palsu tadi.(*)
Baca Juga: Gejala dan Penanganan Tonsilitis, Radang Amandel Akibat Virus dan Bakteri
Artikel ini telah publish di nakita.id dengan judul; Tidak Tahu Sedang Hamil sampai Saat Melahirkan, Kok Bisa?
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar