Agus berujar, bentuk hukuman yang diberikan adalah menempatkan perempuan itu di antrean paling belakang saat proses pemindahan para penumpang pesawat ke lokasi karantina kesehatan.
Dengan demikian, perempuan yang sudah menunggu karantina kesehatan sejak Jumat (17/12/2021) malam itu baru berangkat ke lokasi karantina pada Sabtu siang atau sore.
Menurut dia, hukuman diberikan agar perempuan itu mengubah sifatnya.
"Maka saya taruh paling belakang. Nanti setelah ada penerbangan terakhir, baru dia tak bawa ke wisma. Itu punishment-nya, biar dia berubah," papar Agus.(*)
Baca Juga: Microchip Implan Paspor Vaksin yang Ditanam di Bawah Kulit, Terawangan Bill Gates Jadi Kenyataan
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar