Nadia pun mengatakan, dari briefing yang disampaikan oleh WHO, kemungkinan varian ini muncul dikaranakan kita tahu Afrika Selatan itu sebagian besar orang dengan HIV.
Seperti diketahui, Afrika Selatan adalah tempat epidemi HIV terbesar di dunia.
Bahkan, menurut Nadia, dikutip dari AntaraNews.com (29/11/2021), varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan itu hampir sama dengan varian lainnya yang berasal dari sana, yaitu varian Beta.
Adapun laporam dari peneliti di Afrika Selatan, melansir BBC Indonesia, Selasa (21/12/2021), "Biasanya sistem kekebalan akan mengeluarkan virus dengan cukup cepat, jika berfungsi penuh," kata Profesor Linda-Gayle Bekker, yang mengepalai Desmond Tutu HIV Foundation di Cape Town.
Baca Juga: Abses Peritonsil, Radang Amandel yang Bisa Menurunkan Kecerdasan Anak
Masih menurut Profesor Bekker. "Penting untuk ditekankan bahwa orang yang menggunakan pengobatan anti-retroviral, obat ini memulihkan kekebalan mereka."
Hubungan Varian Omicron dengan HIV/AIDS
Mengenai hal ini, hubungan varian Omicron dan HIV/AIDS, Profesor Salim Karim, seorang spesialis HIV terkemuka mengatakan hubungan antara pasien yang memiliki gangguan kekebalan tubuh dan varian Covid baru adalah 'hipotesis yang masuk akal'.
"Tapi itu tidak terbukti. Kami telah melihat lima varian datang dari empat benua yang berbeda. Jadi, mengkambinghitamkan Afrika sungguh keterlaluan," kata mantan ketua komite penasihat Covid-19 pemerintah Afrika Selatan itu, dikutip dari Kompas.com (22/12/2021).
Baca Juga: Penyakit Liver Rentan Dialami Penyandang Diabetes, Lakukan Ini Untuk Mencegahnya
Source | : | Kompas.com,antaranews.com,BBC |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar