GridHEALTH.id - Gastroparesis merupakan gangguan kesehatan yang menyebabkan sistem pencernaan membutuhkan waktu lebih banyak untuk mengosongkan isi perut.
Penyandang diabetes tipe 1 dan tipe 2, adalah kelompok orang yang paling berisiko terkena gastroparesis.
Melansir wakegastro.com, Senin (27/12/2021), gastroparesis saat saraf vagus yang ada di perut rusak atau tidak bekerja sebagaimana fungsinya.
Baca Juga: Waspadai, Inilah Cara Diabetes Menyebabkan Gangguan Kesuburan Wanita
Saraf vagus mempunyai peran untuk mengontrol pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Jika rusak, otot yang ada di perut dan usus tidak berkerja dengan normal.
Oleh karena itu, pergerakan makanan di sistem pencernaan pun menjadi lambat atau berhenti.
Apa kaitannya dengan diabetes? Kadar gula darah penyandangnya yang terlalu tinggi, dapat merusak saraf vagus.
Kadar gula darah yang tinggi, menyebabkan perubahan senyawa di saraf dan merusak pembuluh darah yang membawa oksigen serta nutrisi.
Berikut ini adalah beberapa gejala gastroparesis yang dirasakan oleh penyadang diabetes.
- Asam lambung naik
- Mual dan memuntahkan makanan
- Cepat merasa kenyang, padahal baru makan sedikit
- Penurunan berat badan dan perut yang membuncit
- Kadar gula darah sering naik dan turun
- Nafsu makan berkurang
Baca Juga: Buah dan Diabetes, Agar Aman Perhatikan Juga Kandungan Karbohidratnya
Jika tidak ditangani, gastroparesis bisa memperparah diabetes, karena gula darah jadi sulit untuk dikontrol.
Pasalnya, saat makanan yang mengendap di perut terlalu lama masuk ke dalam usus dan diserap, ini bisa menyebabkan gula darah naik.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengobati Gangguan Kesuburan Pria Penyandang Diabetes
Gula darah penyandang diabetes akan sulit dikontrol karena proses pengosongan perut yang tidak bisa diperkirakan.
Seperti komplikasi diabetes yang lain, penanganan gastroparesis dilakukan dengan mengontrol gula darah. Dokter akan menyesuaikan level insulin dan memberikan obat, dikutip dari Diabetes.co.uk, Senin (27/12/2021).
Obat-obat yang digunakan dalam menangani gastroparesis di antaranya metoclopramide, erythromycin, dan antiemetics.
Baca Juga: Cegah Pradiabetes Menjadi Diabetes Dengan Pengobatan Rumahan
Selain menggunakan obat, penyandang diabetes juga bisa mengurangi risiko gastroparesis dengan mengatur pola makan, termasuk porsi dan jam makan.
Pola makan yang dianjurkan yaitu makan 6 porsi kecil makanan setiap hari bukan 3 porsi besar.
Mengonsumsi makanan cair mungkin disarankan, karena ini lebih mudah melewati perut sehingga gula darah terkendali.
Hindari konsusmi makanan berlemak, karena akan sulit dicerna. Makanan berserat tinggi seperti jeruk pun juga harus dihindari.
Sebab, ada kandungan yang sulit dicerna dan dapat menupuk, menyebabkan gastropareosis.
Source | : | diabetes.co.uk,Wakegastro.com |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar