Dicky mengatakan bahwa karena varian Omicron kini telah dimasukkan dalam kategori varian yang menjadi perhatian atau Variant of Concern (VoC), maka selayaknya harus dianggap 'berbahaya'.
"Ya semua Variant of Concern itu berbahaya, karena begitu satu varian dimasukkan dalam kategori Variant of Concern, berarti ada hal yang serius yang berbahaya, termasuk dalam hal Omicron ini," kata Dicky, dilansir dari Tribunnews, Rabu (29/12/2021).
Sebelumnya, setelah Afrika Selatan mengidentifikasi varian ini, negara itu kemudian melaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang akhirnya menyebut varian baru ini sebagai Omicron dan memasukkannya dalam kategori VoC.
Selanjutnya, Omicron pun mulai menyebar ke berbagai belahan dunia dengan memiliki jumlah 32 mutasi yang disebut merupakan hasil gabungan dari berbagai varian sebelumnya.
WHO pada Rabu waktu Swiss mengatakan bahwa risiko yang ditimbulkan oleh Omicron masih 'sangat tinggi'.
Pernyataan ini disampaikan setelah jumlah kasus Covid-19 melonjak 11 % secara global pada pekan lalu.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (29/12/2021), Omicron saat ini berada dibalik lonjakan kasus infeksi yang bergerak cepat di beberapa negara.
"Bahkan varian ini telah melampaui varian Delta yang sebelumnya menjadi varian dominan. Risiko keseluruhan terkait varian baru yang menjadi perhatian ini pun tetap sangat tinggi," jelas WHO dalam pembaharuan epidemiologi mingguan terkait Covid-19.
Source | : | Who.int,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar