Atrofi vagina membuat vagina kering, sehingga gatal dan iritasi. Vagina gatal selama menopause bisa diobati dengan menggunakan krim atau obat minum yang meningkatkan hormon estrogen.
4. Infeksi menular seksual
Vagina gatal karena infeksi menular seskual memang jarang terjadi, tapi ini masih mungkin dialami oleh wanita. Penyebabnya adalah parasit bernama Trichomoniasis vaginalis.
Tak hanya menyebabkan vagina gatal, infeksi menular seksual juga membuat wanita merasakan nyeri dan keputihan dengan bau tidak sedap.
Ini bisa diobati dengan menggunakan obat yang diresepkan oleh dokter (antiparasit atau antivirus) dan tidak melakukan hubungan intim selama menjalani pengobatan.
Baca Juga: 4 Ciri Kutil, Benjolan di Kulit Akibat Infeksi HPV dan Penanganannya
5. Stres
Wanita yang sedang stres juga bisa menyebabkan vagina gatal dan iritasi. Ini terjadi saat stres melemahkan sistem kekebalan, sehingga membuat tubuh rentan terinfeksi.
Cara mencegah vagina gatal yakni dengan selalu mengganti pembalut atau pantyliner setiap empat jam sekali, tidak menggunakan celana dalam basah, pilih celana dalam berbahan katun, dan hindari produk kewanitaan dengan wewangian. (*)
Source | : | prevention.com,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar