GridHEALTH.id - 12 Januari 2022 besok, hari pertama dimulainya penyuntikan vaksin booster Covid-19 di Indonesia.
Pelaksanaan vaksinasi booster ini akan dilakukan oleh Pemerintah.
Prioritas vaksinasi dosis ketiga, menurut Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, dalam dialog di program Sapa Indonesia Malam Kompas TV yang disiarkan secara langsung (live), Rabu (5/1/2022), lansia menjadi prioritas program vaksinasi booster tersebut.
Baca Juga: Hasil Uji Klinis KIPI Vaksin Booster dari Satgas Covid-19 dan Rekomendasinya
“Saat ini yang membutuhkan paling banyak untuk mencegah keparahan atau tingkat kematian adalah kelompok lansia. Jadi memang prioritas adalah pada lansia pada program pemerintah,” ujar Nadia.
Pemberian vaksinasi untuk lansia dan PBI akan dilaksanakan di fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah, seperti puskesmas dan rumah sakit pemerintah.
Sedangkan untuk masyarakat selain lansia dan selain peserta PBI, dapat melakukannya di fasilitas pelayanan kesehatan swasta, rumah sakit swasta atau rumah sakit BUMN.
Selain melayani vaksinasi booster, faskes (fasilitas kesehatan) pemerintah juga akan difokuskan pada penyelesaian vaksinasi dosis pertama dan kedua.
Adapun pelaksanaan vaksinasi booster mandiri akan dimulai bersamaan dengan vaksinasi booster program pemerintah.
Jadi kelompok masyarakat yang bisa mendapatkan vaksin booster Covid-19 gratis hanya;
1. Tenaga kesehatan (nakes), sudha dilakukan sejak tahun lalu.
Baca Juga: Gejala Virus Corona, Tanda-tanda yang Perlu Diketahui Pada Kulit, Bibir, dan Kuku
2. Kelompok lanjut usia (lansia) akan mendapat booster secara gratis asalkan terdaftar sebagai penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
3. Memiliki riwayat penyakit atau komorbid
4. Memiliki gangguan imunitas atau autoimun
5. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Penyebab Ibu Sering Pingsan Jelang Melahirkan, Lakukan Ini untuk Kurangi Risikonya
“Jumlahnya ada 83,1 juta orang yang ditanggung APBN dan disiapkan 92 juta vaksin. Sisanya biaya mandiri dengan total 125,2 juta orang atau setara 139 juta vaksin. Untuk vaksinasi ini ada cadangan vaksin 10 persen,” ujar Budi Gunadi Sadikin, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI yang disarkan di Youtube DPR RI, Selasa (14/12/2021).
Selain itu, pemerintah juga tengah menggodok aturan vaksinasi booster berbayar untuk masyarakat umum.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seusai membuka Health Business Gathering 2021 di Nusa Dua, Bali (3/12/2021).
“Rakyat kita kelas bawah tidak bayar atau gratis, itu kira-kira 100 juta orang. Yang lainnya bayar. Saya pasti bayar lah,” kata Luhut.(*)
Baca Juga: Gejala Virus Corona, Tanda-tanda yang Perlu Diketahui Pada Kulit, Bibir, dan Kuku
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar