Penting juga diketahui, vaksin Zifivax akan dikembangkan dan diproduksi di Indonesia melalui kolaborasi produksi antara PT Jakarta Biopharmaceutical Industry dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
Sebelumnya vaksin zifivax, melansir siaran pers BPOM RI (7/10/2021), telah lulus Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) untuk produk vaksin COVID-19 pada Oktober 2021 lalu.
Vaksin Zifivax digunakan untuk indikasi pencegahan COVID-19 yang disebabkan oleh Virus SARS-CoV-2 pada orang berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan secara intramuskular (IM) dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya.
Baca Juga: Healthy Move, 5 Grup Pendukung Saat Berdiet Menurunkan Berat Badan
Dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan adalah 25 mcg (0,5 mL).
Sebagaimana vaksin pada umumnya, vaksin ini juga memerlukan kondisi khusus untuk penyimpanannya, yaitu pada suhu 2-8oC.
Melansir laman Universitas Padjajaran (8/10/2021), yang melakukan uji klinis fase III vaksin Covid-19 Zifivax, menghasilkan angka efikasi sebesar 81,51 persen.
Dari hasil efikasi ini, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap vaksin yang dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, Tiongkok tersebut.
Peneliti utama uji klinis fase III vaksin Zifivax Unpad dr. Rodman Tarigan, Sp.A(K), M.Kes., menjelaskan, proses uji klinis tersebut mengikutsertakan 2.000 relawan di Bandung dan 2.000 relawan di Jakarta.
Tidak hanya berusia 18-59 tahun, relawan yang ikut juga berasal di kelompok usia 60 tahun ke atas.
“Efikasi untuk orang usia 18-59 tahun sebesar 81,51 persen, sedangkan di atas 60 tahun efikasinya 87,58 persen,” kata Rodman, Jumat (7/10/2021).
Source | : | BPOM,Undapad-vaksin,Tribunnews-vaksin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar