GridHEALTH.id - Zifivax yang merupakan booster heterologous. Artinya, pemberian vaksin dosis ketiga berbeda dengan pemberian vaksin dosis pertama dan kedua (vaksin primer).
Vaksin Covid-19 Zifivax bisa disuntikkan pada orang yang sebelumnya telah disuntik vaksin Sinovac dan Sinopharm sebagai vaksin primer.
Booster vaksin Covid-19 Zifivax disuntikkan dalam medio enam bulan ke atas setelah vaksinasi dosis kedua.
Vaksin Zifivax, ini untuk booster heterologus dengan primer Sinovac atau Sinopharm.
Zifivax adalah vaksin Covid-19 produksi perusahaan di China, Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical.
Hasil Uji Klinis Vaksin Zifivak untuk Booster
Berdasarkan uji klinis, dengan booster vaksin Covid-19 Zifivax, menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac dan Sinopharm.
Selain itu, hasil studi lainnya juga ditemukan bahwa vaksin Zifivax mampu meningkatkan kadar neutralizing antibody pada subyek yang tingkat kekebalannya mulai menurun hingga hampir 50 kali lipat.
"Dengan demikian, vaksin Zifivax aman dan baik digunakan sebagai dosis utama maupun dosis penguat atau booster," kata Direktur Pemasaran dan Kemitraan PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio), DR. dr. Chairuddin Yunus.
Uji klinis booster untuk vaksin Zifivax sudah dilakukan di China, hasilnya vaksinasi booster dengan Zifivax terhadap subjek yang telah disuntik dengan dua kali inactivated vaccine mampu meningkatkan antibodi hingga 2,4 kali lebih tinggi dibandingkan hasil vaksin booster dengan inactivated vaccine.
Vaksin Zifivax juga terbukti aman digunakan dengan efek samping yang ringan, hasil imunogenisitas yang tinggi, dan efektif melawan mutasi virus Covid-19.
Kini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan atau Emergency Use Authorization (EUA) kepada vaksin Zifivax sebagai booster vaksin Covid-19.
Efikasi Vaksin Zifivak Sebagai Vaksin Covid-19
Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.
Penting juga diketahui, vaksin Zifivax akan dikembangkan dan diproduksi di Indonesia melalui kolaborasi produksi antara PT Jakarta Biopharmaceutical Industry dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
Sebelumnya vaksin zifivax, melansir siaran pers BPOM RI (7/10/2021), telah lulus Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) untuk produk vaksin COVID-19 pada Oktober 2021 lalu.
Vaksin Zifivax digunakan untuk indikasi pencegahan COVID-19 yang disebabkan oleh Virus SARS-CoV-2 pada orang berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan secara intramuskular (IM) dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya.
Baca Juga: Healthy Move, 5 Grup Pendukung Saat Berdiet Menurunkan Berat Badan
Dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan adalah 25 mcg (0,5 mL).
Sebagaimana vaksin pada umumnya, vaksin ini juga memerlukan kondisi khusus untuk penyimpanannya, yaitu pada suhu 2-8oC.
Melansir laman Universitas Padjajaran (8/10/2021), yang melakukan uji klinis fase III vaksin Covid-19 Zifivax, menghasilkan angka efikasi sebesar 81,51 persen.
Dari hasil efikasi ini, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap vaksin yang dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, Tiongkok tersebut.
Peneliti utama uji klinis fase III vaksin Zifivax Unpad dr. Rodman Tarigan, Sp.A(K), M.Kes., menjelaskan, proses uji klinis tersebut mengikutsertakan 2.000 relawan di Bandung dan 2.000 relawan di Jakarta.
Tidak hanya berusia 18-59 tahun, relawan yang ikut juga berasal di kelompok usia 60 tahun ke atas.
“Efikasi untuk orang usia 18-59 tahun sebesar 81,51 persen, sedangkan di atas 60 tahun efikasinya 87,58 persen,” kata Rodman, Jumat (7/10/2021).
Angka efikasi vaksin Zifivax telah melampaui rekomendasi dari WHO, yaitu di atas 50 persen.
Selain itu, vaksin ini juga ampuh terhadap varian Covid-19 yang lebih berat, salah satunya varian Delta. Efikasi dari vaksin Zifivax terhadap varian Delta adalah 77,47 persen.
Baca Juga: No 1 Sarapan, Diet Efektif Remaja Turunkan Berat Badan Tanpa Takut Cepat Naik Kembali
Secara umum, vaksin Zifivax tidak menimbulkan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang serius.
Bahkan, KIPI pada vaksin ini hampir sama dengan vaksin Sinovac, yaitu nyeri di bekas suntikan, sakit kepala, kelelahan, demam, hingga nyeri otot.
Rodman menuturkan, beberapa relawan sempat mengalami kejadian serius. Namun, sebagian besar yang mengalami kejadian serius adalah mereka yang mendapatkan plasebo.
Vaksin Zifivax merupakan vaksin rekombinan atau sub unit protein.
Artinya, platform vaksin ini diambil dari spike glikoprotein atau bagian kecil virus yang akan memicu kekebalan tubuh saat disuntikan ke tubuh manusia.
Ini berbeda dengan jenis vaksin Sinovac yang diambil dari virus yang dimatikan/diinaktivasi.(*)
Baca Juga: Puncak Varian Omicron di Indonesia, Tidak Ada Gejala Ringan, di China Sudah Gerak Cepat
Source | : | BPOM,Undapad-vaksin,Tribunnews-vaksin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar