GridHEALTH.id - Siapa sangka mayoritas efek samping vaksin Covid-19 ternyata muncul bukan karena vaksinnya.
Diketahui vaksin Covid-19 ini sama seperti vaksin-vaksin lainnya yang memang memiliki efek samping.
Menurut penjelasan artikel "Possible Side Effects After Getting a Covid-19 Vaccine" di laman cdc.gov (16/3/2021), efek samping vaksin Covid-19 dapat memengaruhi kemampuan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Efek samping vaksin Covid-19 bisa terjadi pada area tubuh yang disuntikan maupun seluruh tubuh.
Misalnya terasa sakit, kemerahan dan pembengkakan pada area yang disuntik, serta kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, panas dingin, demam dan mual.
Namun umumnya efek samping vaksin Covid-19 ini merupakan gejala medis yang biasanya bersifat sementara, tergantung reaksi orang yang disuntik vaksin.
Sementara itu, terakait mayoritas efek samping vaksin Covid-19 yang ternyata bukan akibat dari vaksin, ini diungkap oleh sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Harvard Medical School.
Dilansir tribunnews.com dari Russian Today (19/1/2022), para peneliti telah menganalisis data lebih dari 45 ribu peserta uji coba.
Disebutkan, berbagai efek samping sistemik, seperti sakit kepala, kelelahan, dan nyeri sendi dilaporkan terjadai di kedua bagian kelompok fokus.
Kedua kelompok adalah mereka yang menerima berbagai vaksin Covid, serta mereka yang tanpa sadar menerima plasebo.
Setelah menganalisis laporan tersebut, para ilmuwan dari Beth Israel Deaconess Medical Center yang berbasis di Boston sampai pada kesimpulan bahwa apa yang disebut efek nocebo, telah menyumbang tiga perempat dari semua efek samping vaksin yang dilaporkan.
Efek nocebo adalah sensasi tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kecemasan atau harapan buruk.
Mereka pun berkesimpulan bahwa sebagian besar efek samping vaksin Covid-19 disebabkan oleh ekspektasi orang dari vaksin tersebut.
Laporan tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open, mengatakan bahwa 35 % penerima plasebo melaporkan efek samping setelah dosis pertama dan 32 % setelah dosis kedua.
Secara signifikan lebih banyak efek samping dilaporkan dalam kelompok vaksin.
Tetapi, “apa yang disebut reaksi nocebo menyumbang 76 % efek samping sistemik setelah dosis pertama vaksin Covid-19 dan 52 % setelah dosis kedua,” sebut laporan itu.
Para ilmuwan mencatat bahwa, meskipun alasan keraguan vaksinasi beragam dan kompleks, kekhawatiran tentang potensi efek samping dari vaksin Covid-19 tampaknya menjadi faktor utama.
“Program vaksinasi publik harus mempertimbangkan respons nocebo yang tinggi ini,” kata mereka.
Salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian, Profesor Harvard Medical School Ted Kaptchuk, menjelaskan ilmu di balik efek nocebo.
Dia menunjukkan bahwa gejala nonspesifik, seperti sakit kepala dan kelelahan, tercantum dalam banyak buklet informasi sebagai efek samping yang khas dari vaksin Covid-19.
“Bukti menunjukkan bahwa informasi semacam ini dapat menyebabkan orang salah mengartikan sensasi latar belakang sehari-hari yang umum muncul dari vaksin atau menyebabkan kecemasan dan kekhawatiran yang membuat orang sangat waspada terhadap perasaan tubuh tentang efek samping,” kata Kaptchuk.
Dilansir dari The Guardian, Direktur Pusat Penasihat Imunisasi Nikki Turner mengatakan efek samping umum seperti sakit lengan dan sakit kepala biasa terjadi pada sebagian besar jenis vaksin.
"Banyak orang yang sadar dari vaksin lain Anda biasanya mendapatkan sakit lengan, Anda mendapatkan sakit dan nyeri, Anda bisa mendapatkan sakit kepala, beberapa orang demam, beberapa orang bisa merasa sangat lelah dan beberapa perlu mengambil cuti kerja, ini normal, hal-hal standar," kata Dr Turner kepada The AM Show.(*)
Baca Juga: Efikasi Vaksin Covovax dari India 90,4 Persen untuk Menangkal Infeksi Covid-19
Source | : | Tribunnews.com,Cdc.gov |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar