GridHEALTH.id - Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat memengaruhi kehidupan hubungan suami istri.
Menurut laman winchesterhospital.org, hubungan suami istri termasuk aktivitas yang dapat memicu kegembiraan emosional dan kesulitan bernapas.
Dimana hal ini sudah cukup untuk menimbulkan gejala asma.
Itulah juga kenapa hubungan suami istri termasuk golongan aktivitas yang dapat memicu kesulitan pernapasan kronis, yang disebabkan oleh asma tidak terkontrol.
Meski demikian bukan berarti penderita asma tidak bisa menikmati hubungan suami istri dengan baik.
Berkonsultasi dengan dokter, penderita asma dapat menemukan pemicu yang memicu serangan asma dan bagaimana menghindarinya.
Perawatan pencegahan, atau obat tambahan atau berbeda mungkin diperlukan untuk mengurangi kemungkinan serangan dan dengan cepat menghentikannya jika itu terjadi.
Orang dengan asma juga dapat belajar mengukur seberapa baik mereka bernapas melalui penggunaan peak flow meter (alat ukur kelancaran napas) secara rutin.
Pengukur dapat menunjukkan seberapa mampu melakukan suatu aktivitas.
Baca Juga: Batuk Setelah Makan Perlu Periksa ke Dokter Jika Alami Hal Ini
Selain itu, asma juga dapat terjadi akibat pemicu lainnya saat berhubungan suami istri.
Misalnya gejala asma yang bisa muncul ketika saluran udara bereaksi terhadap alergen, seperti debu atau serbuk sari.
Paparan alergen di tempat tidur diketahui bisa memperburuk masalah. Beberapa ahli juga berpendapat bahwa kondom lateks mungkin bisa berperan bagi individu yang sensitif terhadap lateks.
Dengan mengurangi pemicunya, penderita asma dapat menikmati kehidupan seks yang lebih memuaskan.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika kita mengalami gejala asma saat berhubungan suami istri?
Penting bagi penyandang asma untuk tidak berpura-pura jika mengalami gejala asma saat berhubungan suami istri.
Segera hentikan hubungan suami istri yang dilakukan dan gunakan inhaler pereda asma yang dimiliki.
Hal terakhir yang perlu dilakukan sebelum gejala menumpuk dan menjadi serangan asma, diantaranya meliputi:
Baca Juga: Dada Sakit Saat Batuk, Bisa Jadi Gejala dari 6 Penyakit Berikut Ini
1. Beri tahu pasangan bahwa kita perlu berhenti sejenak.
2. Gunakan inhaler pereda asma.
3. Beristirahatlah sampai merasa lebih baik.
4. Setelah gejala berhenti, lanjutkan jika kita berdua masih menginginkannya.
5. Beralih posisi.
Kita mungkin merasa lebih nyaman untuk mencoba posisi di mana dada tidak terbebani.
Misalnya, kita berdua bisa berbaring miring, saling berhadapan atau dengan satu pasangan di belakang.
Namun jika gejala asma tidak kunjung membaik baiknya berhenti melakukan hubungan suami istri dan jika memungkinkan segera hubungi dokter.(*)
Baca Juga: Hindari Seks Saat Hamil Tua Jika Ibu Memiliki 5 Kondisi Berikut Ini
Source | : | winchesterhospital.org,Asthma.org.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar