"Jadi, apa yang dilakukan oleh Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta saat ini, meminta masyarakat untuk tidak ke mana-mana kalau tak penting itu adalah sesuatu yang tepat," terangnya.
Hery juga menekankan, pentingnya vaksinasi Covid-19 yang merupakan salah satu indikator dalam asesmen pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Makanya di wilayah Jabodetabek ini, (vaksinasi) sekarang juga digencarkan, sambil mengantisipasi kenaikan kasus (Covid-19) yang cukup tinggi. Vaksin booster pun mulai digalakkan," jelas Hery.
Lebih lanjut, menurut Hery, lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron yang saat ini tengah melanda Ibu Kota sudah tak hanya disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Tapi, sekarang kita juga sudah melihat bagaimana transmisi lokal (varian Omicron) ini mulai dominan dan semakin banyak masyarakat yang memerlukan perawatan (karenanya)," ujar Hery.
Apalagi, kini Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet mulai kebanjiran pasien yang positif Covid-19 varian Omicron akibat transmisi lokal.
"Sekarang RSDC (Wisma Atlet) pun terus didatangi pasien, 200-300 per hari. Keterisian (pasiennya) juga hampir mencapai 50 persen," ungkap Hery.
Oleh karena itu, Kemenkes mulai mengaktifkan kembali sejumlah rumah sakit (RS) rujukan yang sebelumnya nonaktif sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.(*)
Baca Juga: Risiko Penyakit Jantung Menurun dengan Variasi Makanan Enak Ini
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar