Sebelum tidur, orangtua bisa menjelaskan tentang berpuasa kepada anak.
Selain itu, orangtua juga bisa mengajak anak berdiskusi menentukan makanan untuk sahur dan berbuka.
Di siang hari, orangtua bisa menyibukkan anak dengan berbagai macam kegiatan sehingga dapat membantunya mengalihkan pikiran dari rasa lapar dan haus.
"Ini adalah tugas orangtua untuk memikirkan berbagai aktivitas menarik. Masak bersama, menyiapkan makanan bisa menjadi salah satu alternatif," ujarnya.
Ayoe menekankan, orangtua harus konsisten mengajarkan anak tentang konsep puasa dan mengajak melakukan berbagai aktivitas.
Konsisten membentuk kebiasaan pada anak sehingga bisa berpuasa selama satu bulan penuh.
Namun tidak menutup kemungkinan anak bisa kehilangan semangat di tengah-tengah.
Baca Juga: Lidah Ternyata Dapat Mengindentifikasi Kekurangan Vitamin D, Studi
"Kalau anak semangatnya turun, harus dinaikkan dengan cara mengajak untuk eksplor beragam hal. Kalau bosan harus dikenali dengan hal baru," kata Ayoe.
Mengajak anak sekreatif mungkin dapat membantu menjaga semangatnya untuk berpuasa selama bulan Ramadan.
Selain itu, jangan dilupakan juga asupan nutrisi anak selama menjalankan puasa.
Dikutip dari laman idai.or.id, pada waktu saur dan berbuka, sangat penting untuk menyediakan makanan yang seimbang yang mengandung nutrisi lengkap, ini termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Source | : | Kompas.com,Idai.or.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar