Kemeneks menyebut Indonesia sudah mulai memasuki gelombang tiga virus corona (Covid-19).
Kondisi itu ditandai dengan mulai naiknya kasus Covid-19 harian di Indonesia dalam sepekan terakhir.
Mengenai pendapat Kemenkes itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi pun mengakui bahawasannya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia disumbang oleh kontribusi dari Omicron.
Baca Juga: Buah Murbei, Bisa Turunkan Kadar Gula Darah Pada Penyandang Diabetes
"Iya, sudah mulai masuk gelombang tiga, karena kasus kan mulai naik," kata Nadia, dikutip dari CNNIndonesia.com (1/2/2022).
Lonjakan kasus infeksi Covid-19 Omicron ini bisa terlihat jelas karena dalam sepekan terakhir terjadi karena pemerintah menambah kuota surveilans seperti testing dan tracing di daerah.
Menurut dr. Nadia, per 30 Januari, jumlah orang yang di tes adalah 5,75 per 1.000 penduduk per pekan.
Tentu saja pemeriksaan itu jauh diatas angka anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 1 per 1.000 penduduk per pekan.
"Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru. Ini juga merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala Covid-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu," jelasnya dia.
Baca Juga: 8 Gejala Awal Penyakit Infeksi Usus Buntu, Bukan Hanya Sakit Perut
Mengingat kondisinya seperti ini, dr. Nadia pun mengimbau pelaku usaha melakukan lockdown atau penutupan kantor secara terbatas dan sementara apabila ditemukan klaster baru Covid-19.
Ia juga mengingatkan agar karyawan tetap membatasi diri dalam berinteraksi dengan rekan kerja.
Source | : | tribunnews,tempo.co,Cnnindonesia |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar