GridHEALTH.id - Kita tentu sudah tahu, komorbid aliaspenyakit penyerta adalah suatu kondisi medis tertentu yang kronis.
Jika mereka dengan komorbid sampai terinfeksi Covid-19, kondisinya bisa membahayakan.
Sebab bisa memperparah kondisi komorbidnya.
Menurut Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica, “Lima penyakit komorbid terbanyak pada pasien Covid-19 diantaranya hipertensi, diabetus melitus, penyakit jantung, penyakit ginjal dan penyakit paru.”
“Pada orang yang memiliki komorbid dan komorbidnya tidak terkontrol, jika terinfeksi Covid-19, maka risikonya akan mengalami gejala yang lebih berat. Tapi tetap tenang, teruskan pengobatan untuk pengendalian penyakit komorbidnya, jaga kesehatan,” jelasnya, dikutip dari probolinggokab.go.id (6/12/2020).
Karenanya pasien Covid-19 dengan komorbid jika sampai terinfeksi Covid-19, tidak disarankan untuk isolasi mandiri di rumah.
Karena pasien tersebut membutuhkan perawatan dan pengawasan ketat dari tenaga medis karena risiko progresif ke kondisi berat sangat tinggi.
“Penyakit penyerta tidak saja tergantung usia, banyak komorbid yang tidak terdeteksi karena sebagian besar tidak menmbulkan gejala,” terangnya.
Masih menurut Dewi, beberapa cara agar orang dengan komorbid terhindar dari infeksi Covid-19 diantaranya tidak keluar rumah jika tidak terpaksa.
Baca Juga: Memijat untuk Meredakan Masuk Angin dan Perut Kembung, Ini Titik yang Harus Dipijat
Komorbidnua harus selalu terkontrol alias stabil, jangan alpa kontrol rutin ke dokter. Tentu protokol kesehatan dalam keseharaian harus ketat.
Memang jika komorbid tidak terkontrol lalu terinfeksi Covid-19, ceritanya bisa gawat.
Kasus Covid-19 yang meninggal juga yang mengalami kegawatan medis, banyaknya yang memiliki komorbid.,
Tapi mereka itu yang komorbidnya tidak terkontrol.
Karenanya dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar, memaparkan ada beberapa golongan yang tak perlu khawatir akan Covid-19 varian Omicron.
Di era gelombang Omicron yang menerjang Indonesia dan negara lain di dunia, masyarakat memang diimbau untuk waspada.
Namun, beberapa orang yang masuk kriteria ini, disarankan untuk tidak terlalu panik.
Melalui Instagramnya, dokter Ning, sapaanya, menjelaskan bahwa golongan-golongan ini kemungkinan hanya akan bergejala ringan.
Berikut golongan yang tidak perlu khawatir bila terinfeksi Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: 4 Efek Samping Anestesi Regional, Bius Meredakan Sakit Saat Melahirkan
* Bukan golongan lanjut usia (lansia)
* Tidak menderita penyakit komorbid
* Sudah melakukan vaksinasi lengkap 2 kali atau booster
* Menderita komorbid yang terkontrol
* Sudah melakukan prokes dengan baik
* Sudah melakukan pola hidup sehat.
Meskipun diimbau untuk tak perlu khawatir, namun bukan berarti boleh sembarangan melanggar protokol kesehatan.
"Fokuslah untuk melindungi orang lain yang rentan (lansia, penderita komorbid, orang yang belum divaksinasi dan bumil)," tulis dr Ning, dilansir dari KOMPAS TV (8/2/2022).
Lalu apa yang harus dilakukan jika tes PCR menampilkan hasil positif Covid-19 varian Omicron?
"(Yang pertama) jujur apabila sakit atau kontak erat (dengan pasien Omicron), setelah itu isolasi atau karantina dengan benar," jelas dr Ning.
Selain itu, pasien Omicron juga diwajibkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan saat aktivitas di mana pun.
Menurutnya, untuk melawan gelombang Omicron yang sedang melanda Indonesia perlu kerja sama yang kuat.
"Mari bekerja sama bahu membahu dalam melawan gelombang Covid Omicron ini. Fokuslah untuk mencegah penularan supaya orang rentan yang sakit tidak banyak dan tidak membebani faskes," tutupnya.
Penting juga diketahui, melansir smartcity.jakarta.go.id (4/2021), orang dengan komorbid atau penyakit penyerta yang tak terkontrol tidak boleh divaksinasi agar tidak terjadi ketimpangan reaksi.
“Kalau tetap divaksinasi dan tubuhnya mengalami reaksi tertentu, akan sulit buat tenaga medis menentukan reaksi itu bersumber dari penyakit penyertanya atau vaksin Covid-19. Walaupun memang biasanya efek samping vaksin itu ringan, sebagai tanda tubuh sedang membangun perlindungan terhadap virus Covid-19,” jelas dr. Vertando.
Terus, gimana dengan penyakit penyerta yang terkontrol?
Jika komorbid terkontrol (minum obat rutin, kondisi fisik fit) dan sudah dapat surat keterangan dari Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP), Smartcitizen boleh kok divaksinasi Covid-19 sesegera mungkin.
Makanya, jangan lupa check up rutin, supaya komorbid yang diderita selalu terkontrol dengan baik.
Baca Juga: Inilah Penyebab Telinga Sakit Saat Flu dan 4 Cara Mudah Mengobatinya
Sehigga kualitas hidup menjadi baik dan optimal.(*)
Source | : | KompasTV-Komorbid,Smartcity.jakarta.go.id-komorbid,Probolinggokab.go.id-komorbid |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar