GridHEALTH.id - Varian Omicron yang sedang serbu Indonesia saat ini menimbulkan gelombang pandemi Covid-19.
Mengenai hal tersebut dijelaskan Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan, pada puncak gelombang pertama penambahan kasus mingguan tertinggi sekitar 88.000 kasus, sementara di minggu lalu atau periode 31 Januari - 6 Februari 2022 penambahan kasus mingguan mencapai lebih dari 170.000 kasus atau dua kali lipat dari puncak lonjakan kasus gelombang pertama.
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan lonjakan kasus gelombang kedua, penambahan kasus saat ini setara pada akhir bulan Juni 2021, atau setengah dari lonjakan kasus gelombang kedua.
Wiku menjelaskan bahwa ada percepatan lonjakan kasus saat ini dibandingkan dengan tahun lalu.
“Pada masa lonjakan kasus gelombang kedua peningkatan terjadi sejak awal Mei, atau membutuhkan waktu 8 minggu untuk mencapai lonjakan kasus yang setara saat ini. Sementara penambahan kasus saat ini hanya dicapai dalam waktu tiga minggu saja, ata 2,5 kali lebih cepat dibanding lonjakan kedua,” jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Selasa (8/2).
Jadi walau Omicron gejalanya ringan, 99% di antaranya alami gejalanya ringan dan tanpa gejala, tapi serangannya sangat cepat.
Karenanya pasien tidak membutuhkan perawatan yang serius di Rumah Sakit dan hanya perlu menjalani isolasi mandiri di rumah.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan, virus COVID-19 varian omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat jika dibandingkan dengan varian Alpha, Betha, dan Delta.
Untuk itu Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Baca Juga: Sadarkah Kita, Kebiasaan Sehari-hari Ini Membuat Ginjal Rusak?
“Pasien yang masuk rumah sakit, 85% sudah sembuh, sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8%,” katanya, pada Jumat (4/2).
Adapun gejala infeksi varian Omicron yang katany aringan itu, Dilansir dari University of California Davis Health, semua varian virus corona, termasuk Omicron, menyebabkan gejala yang sama. "Ini mungkin termasuk batuk, demam, dan kelelahan," kata Dean Blumberg dari Rumah Sakit Anak UC Davis.
Sedangkan menurut Lorena Garcia, ahli epidemiologi dan profesor di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, UC Davis, mencatat bahwa gejala Omicron hampir sama, tetapi pengalaman seseorang dapat sangat bervariasi, bergantung pada apakah mereka sudah divaksinasi.
“Pada mereka yang sudah divaksinasi, gejalanya cenderung ringan. Sebaliknya, jika seseorang belum divaksinasi, gejalanya bisa sangat parah, mengakibatkan rawat inap, atau bahkan kematian, ”kata Garcia.
Garcia menambahkan, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa lebih sedikit orang yang terinfeksi Omicron mengalami kehilangan rasa dan bau, yang merupakan gejala umum untuk varian sebelumnya.
Adapun yang dimaksud gejala infeksi varian Omicron yang ringan itu, dilansir dari Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan (Kemenkes), adalah flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
Hal ini ditegaskan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, yang mengatakan bahwa sebagian besar kasus Omicron adalah tanpa gejala atau asimtomatik dan gejala ringan.
Tapi bagi yang sudah merasakan gejala ringan Omicron, pasti tahu mana tahan sakitnya.
Pada beberapa orang ada yang demam tinggi, hingga mengakibatkan dirinya tidak bisa melakukan banyak aktivitas selan berbaring. Juga badannya pun sakit sekujur tubuh.
Baca Juga: Menghilangkan Dahak di Tenggorokan Secara Alami dengan 5 Tips Ini
Malah ada yang demamnya biasa, tapi dirinya mengalami sakit ditenggorokan yang membuatnya menderita, makan susah, minum susah, tidur pun susah.
Jadi meski disebut gejala Omicron ringan, baiknya jangan coba-coba ingin merasakannya atau meguji kekuatan tubuh anda.
Dijamin sakitnya mana tahan. Yang sudah merasakan pasti kapok untuk mengelaminya kembali. (*)
Baca Juga: Gejala Omicron Menyerang Saluran Pernapasan Atas Pada Anak, Ini Kata IDAI
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar