Air demineral diproduksi sejumlah merek merupakan air minum yang diproduksi melalui proses distilasi dan deionisasi, reverse osmosis, atau deionisasi sehingga kandungan mineralnya berkurang secara signifikan.
Nah, air minum demineral ini mengandung mineral yang lebih sedikit dibanding air pada umumnya.
Teknologi untuk mengurangi kadar mineral dalam air, melansir Indonesian Hydration Working Group (IHWG) (25/1/2021), pada awalnya digunakan untuk kepentingan industri dan laboratorium.
Namun kemudian air demineral juga diproduksi dengan tujuan untuk dikonsumsi.
Terbatasnya sumber air minum pada wilayah tertentu seperti di wilayah pantai atau daerah kekeringan menjadi latar belakangnya.
Seiring waktu, konsumsi air demineral semakin meluas di masyarakat dengan klaim-klaim tertentu.
Walhasil lahirlah banyak pendapat yang dikemukakan mengenai manfaat tambahan air demineral seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga stabilitas sel, meningkatkan kinerja mental hingga pendapat bahwa air demineral bebas dari parasit, bakteri dan timbal.
Baca Juga: Jika Asma Sering Kambuh, Sudah Coba Progam 5 Pola Makan Sehat Ini untuk Mengatasinya?
Bahaya Minum Air Demineral
Namun, apakah benar air demineral memberi manfaat lebih dan baik untuk dikonsumsi mengingat banyak mineral yang dihilangkan selama prosesnya?
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengemukakan bahwa terdapat kemungkinan konsumsi air demineral dalam jangka panjang dapat berpengaruh pada lapisan terluar usus halus, keseimbangan metabolisme ataupun fungsi tubuh lain.
Lebih jauh lagi, asupan kalsium, magnesium, dan mikronutrien lain bisa jadi tidak terpenuhi karena kandungan mineral yang dikonsumsi menjadi sangat rendah.(2)
Source | : | FK.UI-Air minum,IHWG-air minum |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar