Penelitian dari Environmental Research mengatakan bahwa mengkonsumsi air demineral dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti hipertensi hingga serangan jantung.
Bahkan, juga dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Sementara berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral dapat meningkatkan risiko osteoporosis, hipertensi, serangan jantung, dan hipotiroid.
Baca Juga: Bayi Jangan Dipakaikan Masker, Berbahaya! Hal Tidak Diinginkan Seperti Ini Bisa Terjadi
Selain itu, hilangnya elektrolit dalam air dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Dengan begitu, WHO tidak menyarankan air tanpa kandungan mineral untuk dikonsumsi dalam jangka panjang
Dengan potensi tersebut, tentunya akan membuat kita berpikir ulang dalam mengkonsumsi air demineral.
Salah satu pilihan konsumsi air minum yang disarankan adalah air mineral, karena dapat membantu memenuhi kebutuhan mineral yang diperlukan tubuh serta kaya akan manfaat.
Beberapa kandungan yang dimiliki air mineral adalah silika, manfaatnya untuk menjaga keutuhan dan kinerja jaringan pembuluh darah, lalu kalsium & magnesium untuk memelihara kesehatan tulang dan otot, serta selenium yang bermanfaat menjaga sel imun agar bisa bekerja secara optimal.
“Air mineral tidak melalui proses kimia sehingga kaya akan mineral, yang mengandung beberapa jenis mineral seperti magnesium, kalsium, dan kalium. Air mineral biasanya memiliki kandungan pH antara 6-8,5,” jelas Prof. Ari Fahrial Syam. (*)
Baca Juga: Obesitas Menyebabkan Otak Mengalami Penuaan Lebih Cepat, Studi
Source | : | FK.UI-Air minum,IHWG-air minum |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar