Untuk diketahui, melansir Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (22/6/2021), vaksin Sinopharm merupakan vaksin buatan China dan telah diujikan di beberapa negara.
Vaksin Sinopharm telah masuk dalam list WHO dan mendapatkan EUA di China, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan Yordania, dan kini juga di Indonesia.
Vaksin ini menggunakan platform yang sama dengan vaksin Sinovac, yaitu virus yang diinaktivasi.
Dalam uji klinik di Uni Emirat Arab, efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78%, dan vaksin ini dapat digunakan pada populasi usia 18 tahun ke atas sampai lansia.
Karena memiliki platform yang sama dengan vaksin Sinovac, maka profil efek sampingnya juga mirip, di mana frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0,01 persen atau terkategori sangat jarang.
Baca Juga: Kaus Kaki Bisa Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil, Sudah Mencobanya?
Bagaimana mendapatkan suntikan booster Sinopharm?
Masyarakat yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis primer Sinopharm melalui badan hukum atau badan usaha, serta bagi badan hukum atau badan usaha yang ingin mendaftarkan pegawainya, sekarang sudah dapat melakukan pendaftaran melalui portal.vaksingotongroyong.id atau WhatsApp Biofarma di 0811 2060 888.
Untuk diketahui, vaksin dengan nama SARS-Cov-2 Vaccine (Vero Cell), Inactivated, produksi Beijing Bio-Institute Biological, China, atau dikenal sebagai Sinopharm ini telah didaftarkan PT Kimia Farma untuk penggunaan booster homolog pada usia dewasa 18 tahun atau lebih yang telah mendapatkan dosis primer lengkap sekurang-kurangnya 6 bulan.(*)
Baca Juga: 3 Komplikasi Kanker Tulang Osteosarcoma, Bisa Terjadi Setelah Pengobatan
Komentar