GridHEALTH.id - Vaksin berbayar ternyata ada, menggunakan vaksin Sinophram.
Apakah keunggulan vaksin Sinophram dari negeri China Ini?
Banyak masyarakat tahunya sejak ditandatangani permenkes yang menghapuskan berbayar pada 28 Juli 2021, semua vaksin Covid-19, termasuk booster di Indonesia gratis.
Sebab Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menghapuskan ketentuan pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong berbayar untuk individu dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Aturan ini merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 yang mana dalam ketentuan ini memuat aturan mengenai vaksinasi individu berbayar melalui skema Vaksinasi Gotong Royong.
Tapi tidak banyak yan memahami bahwa perubahan ini, Program Vaksinasi Gotong Royong melalui perusahaan tetap ada.
Vaksinasi Gotong Royong melalui perusahaan hanya menggunakan vaksin Sinopharm dengan sasaran sekitar 7.5 juta penduduk usia diatas 18 tahun.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, melansir CNN Indonesia (2/2/2022), penggunaan vaksin Sinopharm untuk booster atau dosis ketiga kemungkinan masuk dalam kategori vaksin Gotong Royong sehingga berbayar.
Nadia menyebut masih membuat petunjuk teknis (juknis) penggunaan vaksin Covid-19 Sinopharm sebagai vaksin booster dalam program Gotong Royong yang akan diberikan berbayar.
Baca Juga: Obat Infeksi Omicron Efektif, Pasien Long Covid-19 Sembuh dengan Obat Bebas Murah
Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menambah kombinasi vaksin booster homolog menggunakan Sinopharm.
Ini artinya hanya penerima vaksin Sinopharm pada vaksinasi dosis satu dan dua yang bisa diberikan booster dengan jenis vaksin yang sama.
Kini bagi mereka yang vaksin dosis 1 dan 2 dengan vaksin corona Sinopharm, sudah bisa melakukan booster sekurang-kurangnya enam bulan setelah dosis kedua.
Pemberian booster dengan Sinopharm ini sudah mulai bisa dilakukan usai BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin buatan Beijing Bio-Institute Biological itu.
Namun, perlu diingat, penerima vaksin Sinopharm harus menerima booster dengan merek vaksin yang sama.
Sebab, BPOM memberikan EUA Sinopharm sebagai booster homolog bagi warga berusia 18 tahun ke atas.
"Vaksin booster Sinopharm ini hadir untuk membantu mempercepat program vaksinasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah," kata GM Corporate Secretary PT Kimia Farma Tbk Ganti Winarno dalam keterangannya, dilansir dari WartaEkonomi (13/2/2022).
Ganti menjelaskan, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat dan keamanan mengacu pada standar evaluasi vaksin COVID-19 untuk vaksin Sinopharm sebagai booster.
"Vaksin Sinopharm sebagai booster umumnya dapat ditoleransi dengan baik," ujar Ganti.
Baca Juga: Jahe Cukup Dikonsumsi Seperti Ini Untuk Terapi Menurunkan Berat Badan
Sedangkan untuk frekuensi, jenis, dan keparahan reaksi sampingan atau kejadian yang tidak diharapkan (KTD) setelah pemberian booster lebih rendah dibandingkan saat pemberian dosis primer.
Efek samping yang sering terjadi usai penyuntikan Sinopharm ini antara lain nyeri di tempat suntikan, pembengkakan, dan kemerahan serta reaksi sistemik seperti sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot, dengan tingkat keparahan grade 1-2.
Efek-efek samping ini segera membaik dan umumnya tidak memerlukan pengobatan.
Kemudian dari aspek imunogenisitas, peningkatan respons imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi dan anti IgG masing-masing sebesar 8,4 kali dan delapan kali lipat dibandingkan sebelum pemberian booster.
Untuk diketahui, melansir Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (22/6/2021), vaksin Sinopharm merupakan vaksin buatan China dan telah diujikan di beberapa negara.
Vaksin Sinopharm telah masuk dalam list WHO dan mendapatkan EUA di China, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan Yordania, dan kini juga di Indonesia.
Vaksin ini menggunakan platform yang sama dengan vaksin Sinovac, yaitu virus yang diinaktivasi.
Dalam uji klinik di Uni Emirat Arab, efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78%, dan vaksin ini dapat digunakan pada populasi usia 18 tahun ke atas sampai lansia.
Karena memiliki platform yang sama dengan vaksin Sinovac, maka profil efek sampingnya juga mirip, di mana frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0,01 persen atau terkategori sangat jarang.
Baca Juga: Kaus Kaki Bisa Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil, Sudah Mencobanya?
Bagaimana mendapatkan suntikan booster Sinopharm?
Masyarakat yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis primer Sinopharm melalui badan hukum atau badan usaha, serta bagi badan hukum atau badan usaha yang ingin mendaftarkan pegawainya, sekarang sudah dapat melakukan pendaftaran melalui portal.vaksingotongroyong.id atau WhatsApp Biofarma di 0811 2060 888.
Untuk diketahui, vaksin dengan nama SARS-Cov-2 Vaccine (Vero Cell), Inactivated, produksi Beijing Bio-Institute Biological, China, atau dikenal sebagai Sinopharm ini telah didaftarkan PT Kimia Farma untuk penggunaan booster homolog pada usia dewasa 18 tahun atau lebih yang telah mendapatkan dosis primer lengkap sekurang-kurangnya 6 bulan.(*)
Baca Juga: 3 Komplikasi Kanker Tulang Osteosarcoma, Bisa Terjadi Setelah Pengobatan
Komentar