GridHEALTH.id - Salah satu masalah alergi yang menjadi momok anak dan dewasa adalah alergi telur.
Telur menjadi pemicu alergi pada orang tertentu karena protein yang terkandung dalam telur, dianggap berbahaya oleh tubuh dan dilawan.
Nah, perlawanan tersebut yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi.
Reaksi alergi yang muncul umumnya gatal di sekujur tubuh. Gejala lainnya bisa berupa; benjolan merah yang muncul pada kulit, kulit terasa gatal, hingga muncul ruam-ruam.
Bisa muncul, batuk, bersin, gangguan pada sistem pencernan, demam, dan lainnya.
Alergi telur tidak hanya dialami anak, orang dewasa pun bisa mengalaminya.
Menurut banyak hali, diperkirakan 2% anak-anak memiliki alergi terhadap telur.
Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa sekitar 70% anak-anak dengan alergi telur akan dapat kembali normal pada usia 16 tahun.
Untuk membedakan alergi telur dan alergi karena faktor pencetus lainnya, biasanya alergi telur bisa membuat seseorang mengalami:
Baca Juga: 7 Cara Mudah Obati Kaki Cantengan, Salah Satunya Bisa Pakai Cuka Apel
* Mual dan muntah
* Kram pada bagian perut
* Gangguan pencernaan, seperti diare
* Mengi atau kesulitan bernapas
* Batuk yang berulang-ulang
* Sesak di area tenggorokan
* Suara menjadi serak
* Denyut nadi melemah
* Warna pada kulit menjadi pucat atau biru
Baca Juga: Aktivitas Fisik Perlu Dihindari Penyandang Diabetes, Ini Kata Dokter
* Pembengkakan, dapat ditemukan di area lidah atau bibir
* Ada keluhan pusing.
Jika gejala di ata suncul, melansir laman Ciputra Hospital dari artikel yang direview oleh dr. Febriani K. H, jadi tidak hanya gatal dan ruam, baiknya segera hubungi dokter.
Dokter akan membantu untuk mencari cara mengatasi alergi telur tersebut dengan lebih cepat dan tepat.
Mengatasi Alergi Telur pada Anak
Alergi pada anak biasanya akan sembuh ketika mereka memasuki usia sekolah.
Umumnya, saat anak-anak tumbuh, anak-anak akan mulai bisa mentolerir telur matang (misalnya pada kue), telur setengah matang (misalnya pancake, telur orak-arik) dan terakhir telur mentah (misalnya campuran kue mentah, mayones).
Tetapi, jika alergi pada anak masuk dalam gejala mengi atau kesulitan bernapas, maka akan memakan waktu lebih lama untuk menghilangkan alergi telur tersebut.
Ada beberapa cara untuk mengatasi alergi telur pada anak yang dapat dilakukan, jika alergi telur tidak kunjung hilang, seperti:
Baca Juga: Gigi Gingsul Bawa Hoki? Bisa Mengubah Bentuk Wajah, Ganggu Proses Penting Pada Kesehatan
* Mengonsumsi antihistamin
Antihistamin merupakan salah satu jenis obat yang dapat mengurangi atau meredakan tanda dan gejala alergi telur ringan.
Obat ini bisa diminum setelah terpapar telur.
* Mengonsumsi epinefrin
Anafilaksis membutuhkan suntikan epinefrin untuk memastikan gejala tidak kembali.
Konsulasilah dengan dokter, jika Anda mengalami gejala yang parah dan tidak dapat diatasi dengan obat-obatan di atas.
Mengatasi Alergi Telur pada Dewasa
Cara mengatasi alergi telur pada orang dewasa salah satunya adalah dengan menghindari makanan yang menyebabkan alergi, yaitu telur.
Untuk membantu menghindari makanan, orang dengan alergi makanan harus terbiasa dan nyaman membaca label makanan.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Sering Buang Air Kecil di Malam Hari, Salah Satunya Tanda Penyakit Diabetes
Tetapi, beberapa orang dapat mentolerir telur dalam produk yang dimasak atau dipanggang, karena molekul (protein) dalam telur berubah saat dimasak dan kemudian tidak lagi dikenali oleh sistem kekebalan sebagai hal yang berbahaya.
Dokter akan memberitahu apakah makanan atau produk tersebut boleh dimakan atau tidak.
Diagnosis yang tidak akurat dapat menyebabkan perawatan yang mahal dan tidak efektif.
Maka dari itu, perlu sekali konsultasi dengan dokter terkait diagnosis dan pengobatan yang perlu untuk dilakukan.
Alergi telur berkembang ketika sistem kekebalan tubuh menjadi peka dan bereaksi berlebihan terhadap protein dalam putih telur atau kuning telur.
Beberapa gejala alergi telur yang muncul adalah gatal pada kulit, batuk, bersin, gangguan pada sistem pencernan, demam, dan lainnya.(*)
Baca Juga: 5 Cara Mendiagnosis Chondrosarcoma, Kanker Tulang Pada Lansia
Source | : | Ciputra Hospital-alergi telur |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar