GridHEALTH.id - Puasa Ramadhan 2022 atau 1443 H sebentar lagi.
Tentu sebagai umat muslim penting untuk melakukan persiapan sebulumnya supaya ibadah puasa yang dilakukan berjalan dengan lancar.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat akan meaksanakan ibadan puasa adalah menjaga kondisi kesehatan badan.
Misalnya saja bagi penderita maag, dimana mereka perlu melakukan adaptasi supaya ibadah puasa yang dijalan tidak membuat penyakitnya kambuh.
Diketahui maag sendiri merupakan rasa tidak nyaman di perut bagian atas, yang kebanyakan disebabkan oleh asam lambung.
Ketika maag terjadi penderitanya bisa mengalami gejala khas seperti heartburn atau dada terasa terbakar (panas), nyeri dada, rasa mengganjal di tenggorokan, dan kadang-kadang hidung sulit bernapas.
Sementara itu terkait maag sendiri, ini diketahui sebagai salah satu gangguan pencernaan yang paling sering dialami banyak orang saat ibadah puasa.
Demikian yang disampaikan Spesialis dari Klinik Gastroenterologi di Klinik Cleveland Abu Dhabi, di laman clevelandclinicabudhabi.ae (20/4/2021).
Mereka melaporkan bahwa selalu ada peningkatan tajam dalam jumlah orang yang mengunjungi mereka selama bulan Ramadhan.
Baca Juga: Persiapan Puasa Bagi Ibu Hamil, Nyaman Beribadah Selama Ramadan
Keluhan umum termasuk penyakit refluks gastro-esofagus (GERD), di mana makanan mengalir kembali dari lambung ke kerongkongan, dan gastritis, yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan lambung.
Karena itu, mereka mengimbau kepada penderita maag untuk melakukan persiapan sebelum menjalankan ibadah puasa, yakni dengan menjalankan kebiasaan yang lebih sehat.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan menderita gangguan pencernaan umum saat berpuasa.
Di sini, para ahli membagikan tip terbaik mereka untuk mencegah berbagai gejala terkait gangguan pencernaan kambuh saat berpuasa, berikut diantaranya:
1. Minum cukup air
Tetap terhidrasi sangat penting saat berpuasa.
Selain membantu membantu pencernaan, ini dapat membantu masalah kesehatan umum lainnya yang terkait dengan waktu lama tanpa makanan, seperti sembelit, sakit kepala, dan sakit punggung.
Cobalah minum 2 hingga 3 liter sehari, dan teguk sedikit dalam beberapa waktu daripada meminumnya sekaligus, karena ini memudahkan tubuh untuk menyerap.
Hindari minuman bersoda karena tinggi gula dan gas dapat menyebabkan kembung.
Baca Juga: Puasa Bisa Meningkatkan Kesuburan Wanita, Peluang Bisa Cepat Hamil
Cobalah untuk menghindari kafein juga, sebagai diuretik, itu akan menyebabkan kita lebih sering ke kamar mandi, yang menyebabkan dehidrasi.
Kafein juga dapat menyebabkan kram perut dan diare jika dikonsumsi saat perut kosong.
2. Hindari makan berlebihan
Ini memang bisa jadi sulit jika kita belum makan sepanjang hari seperti saat berpuasa.
Namun perlu diketahui makan besar berlebihan saat berbuka puasa dapat menyebabkan kram perut dan refluks asam yang parah, yang dapat merusak tenggorokan dalam jangka waktu yang lama.
Karenanya akan lebih baik saat berbuka puasa dimulai dengan camilan kecil, sementara untuk makan besar baiknya dilakukan setelah salat terawih.
3. Hindari makanan tinggi lemak
Selain dapat membuat kita merasa lesu, dan umumnya tidak terlalu sehat, makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Hal ini dapat menyebabkan sakit perut dan menyebabkan perasaan mual.
Baca Juga: 59 Hari Jelang Ramadan, Bulan Puasa ke 3 di Masa Pandemi Kolesterol Malah Naik
4. Hindari tidur dengan perut kenyang
Cobalah untuk berhenti makan setidaknya 2 jam sebelum tidur.
Tidur dengan perut yang sangat kenyang dapat mencegah sistem pencernaan bekerja dengan baik.
5. Makan lebih banyak serat
Serat adalah salah satu makanan paling baik untuk sistem pencernaan termasuk untuk mencegah maag kambuh dan membantu mencegah kembung serta sembelit.
Pilih makanan utuh dan makanan gandum bila memungkinkan dan tambahkan kacang-kacangan dan kacang-kacangan ke dalam makanan.
6. Konsultasikan dengan dokter
Jika memiliki masalah pencernaan seperti maag, selalu bicarakan dengan dokter tentang efek dari setiap perubahan dalam rutinitas makan.
Penting juga untuk mendiskusikan penyesuaian rutinitas pengobatan untuk puasa Ramadhan, karena menghindari obat-obatan dapat membahayakan usus.
Meskipun gangguan pencernaan ringan sering terjadi dan biasanya mudah ditangani, selalu temui dokter jika mengalami gejala maag atau mengkhawatirkannya saat berpuasa.(*)
Baca Juga: Sakit Perut, Nyeri Haid, Asam Lambung Naik Reda dengan Memijat Dititik Tubuh Ini
Source | : | Clevelandclinicabudhabi.ae,Health.grid.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar