Sehingga bagi yang sudah menerima vaksin, dianjurkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Terapkan anjuran dengan memakai masker, mencuci tangan setelah beraktivitas dan gunakan hand sanitizer serta menjaga jarak aman.
Prihal vaksin booster Covid-19, sempat tertentu di negara Jepang.
Baca Juga: 5 Tanda-tanda Mulut Kering Akibat Diabetes dan Cara Mengatasinya
Saat itu Perdana Menteri Kishida menunda pemberian booster kepada masyarakat Jepang.
Wal hasil, varian Omicron di Jepang membawa lonjakan kematian baru dalam kasus COVID-19.
Kata para ahli dari pemerintah, penundaan peluncuran suntikan booster COVID-19 membuat Jepang lebih rentan daripada negara kaya lainnya ketika varian Omicron membawa lonjakan kematian.
Pada hari Selasa (15/2), Jepang melihat 236 kematian baru, korban harian terburuk dari COVID-19.
Karenanya Dr Hidekiyo Tachiya, walikota Kota Soma di Jepang utara dan ketua asosiasi nasional pemimpin kota, bertemu dengan Kishida pada bulan Oktober untuk mendesak dimulainya lebih awal untuk booster.
Tapi tidak ada yang diberikan sampai Desember, dan kemudian hanya dilaksanakan ke dokter dan petugas kesehatan.
"Jika mereka memberi tahu kami pada bulan November, bahwa enam bulan sudah cukup, maka di Soma kami bisa mendapatkan suntikan mulai Desember, dan untuk itu saya merasa kesal. Jika lebih cepat, tidak akan ada begitu banyak penderitaan dan begitu banyak orang tidak akan mati," ungkap Dr Tachiya, yang merupakan seorang dokter.(*)
Baca Juga: Gaya Hidup Sehat, Ini Alasannya Bangun Pagi Lebih Menguntungkan
Source | : | Tempo-booster,Wowkeren-booster |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar