GridHEALTH.id – Orang dengan komorbid perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama di tengah kenaikan kasus Covid-19 seperti saat ini.
Komorbiditas merupakan kondisi saat seseorang memiliki dua atau lebih penyakit yang menyertainnya.
Istilah komorbiditas pertama kali digunakan pada tahun 1970-an oleh dokter dan ahli epidemiologi, A.R. Feinstein, yang merujuk kepada orang-orang yang mengalami demam rematik dan berbagai penyakit lainnya.
Di tengah kenaikan kasus yang terjadi belakangan ini, Prof. Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, meminta masyarakat untuk waspada.
Tingkat kewaspadaan dalam beraktivitas perlu ditingkatkan terutama bagi orang yang mempunyai komorbid, dilansir dari laman Covid19.go.id.
Ini karena jika terpapar Covid-19, orang dengan komorbid atau penyakit penyerta berisiko mengalami sakit yang parah.
Gejala Covid-19 yang parah pada orang dengan komorbid dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh yang kurang optimal melawan penyakit infeksi.
Perawatan Covid-19 bagi komorbid umumnya dilakukan secara intensif di rumah sakit.
Pasien Covid-19 yang memiliki komorbid kemungkinan besar membutuhkan ventilator akibat perkembangan gejala yang berat.
“Dan ancaman kematian akan menjadi lebih besar,” kata Wiku Adisasmito.
Melansir laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Jumat (18/02/2022), terdapat beberapa komorbiditas yang berisiko dapat memberatkan kondisi pasien Covdi-19. Di antaranya sebagai berikut.
Source | : | CDC,Covid19.go.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar