GridHEALTH.id - Bukannya menakut-nakuti, jika mengalami gangguan ereksi tiba-tiba, bisa saja pernah terpapar Omicron.
Ketahuilah infeksi varian Omicron selain berpengaruh pada saluran napas, khususnya di area hidung dan tenggorokan, juga bisa memengaruhi sel-sel pembuluh darah.
Sementara penis pria tergantung pada pembuluh darah.
Jadi ibfeksi Omicron bisa berbahaya, khususnya bagi kaum pria.
Yang menjadi masalah besar adalah munculnya disfungsi alat vital, sebut saja ereksi.
Hal ini terungkap dari beberapa laporan jurnal medis yang melakukan penelitian dampak varian Omicron pada pria.
Hasilnya sangat mengejutkan. Banyak pasien pria yang mengalami berbagai masalah pada organ vital-nya setelah terinfeksi virus tersebut.
Apa saja gangguan ereksi akibat infeksi Omicron yang bisa terjadi pada kaum pria?
Terjadinya pembekuan darah pada penis
Baca Juga: 10 Langkah Menjalani Gaya Hidup Sehat, Dimulai dari Makanan Bergizi
Sudah menjadi rahasia umum dan medis bahwa organ vital pria memiliki banyak pembuluh darah. Bahkan batang penis tersusun atas jaringan dan pembuluh darah yang ditutupi oleh kulit.
Nah, yang paling bikin khawatir adalah bahwa kemampuan ereksi jadi menurun pada penderita virus Covid-19.
Mengenai hal ini ada bukti yang menunjukkan bahwa varian Omicron kemungkinan besar akan menimbulkan kerusakan pembuluh darah pada penis.
Tahapnya, virus Corona memasuki sel-sel endotel pembuluh darah yang tersebar pada beberapa organ tubuh, seperti ginjal, bagian luar paru-paru, hingga penis.
Akibat serangan ini, fungsi alat vital tersebut bisa mengalami gangguan.
Ketika terinfeksi, virus akan membuat karakter darah cenderung lebih mudah menggumpal.
Nah, efek dari pembekuan tersebut bisa bermacam-macam, tergantung letak serangannya.
Mulai dari stroke fatal, gagal paru-paru, serangan jantung, hingga disfungsi ereksi karena tersumbatnya aliran darah ke organ viral.
Selain itu, pembekuan tersebut bisa menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat, sekaligus bikin penis jadi abnormal.
Baca Juga: Asal Muasal Infeksi Virus Corona Penyebab Covid-19 Sejak 1965, Serta Penyebarannya
"COVID-19 dapat menyebabkan disfungsi endotel yang meluas pada sistem organ di luar paru-paru dan ginjal...termasuk penis," ungkap penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam World Journal of Men's Health.
Gangguan ereksi yang bisa berlangsung sangat lama
Ereksi dalam waktu yang lama mungkin adalah salah satu idaman bagi banyak pria.
Tapi berbeda dengan ereksi Omicron yang bisa membuat seorang lelaki bisa ereksi hingga berjam-jam, atau bahkan berhari-hari.
Tentunya ereksi yang tidak wajar ini sangat mengganggu karena di luar kontrol seorang pria.
Dalam dunia medis, kondisi ereksi ini lama seperti ini disebut priapisme.
"Beberapa kasus priapismus iskemik telah dipublikasikan, kebanyakan dari mereka mempengaruhi pasien dengan gejala parah yang memerlukan rawat inap dan masuk ICU," tulis para dokter.
Gangguan ereksi yang berujung pada impotensi
Sejak awal pandemi, beberapa dokter mulai memperingatkan bahwa COVID-19 bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria. Meski banyak faktor penyebabnya, kondisi ini bisa memicu sejumlah masalah kesehatan lainnya, seperti impotensi.
Baca Juga: Redakan Demam dengan Konsumsi Beberapa Buah Ini, Salah Satunya Mangga
Tetapi mengingat Omicron dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah lainnya, seperti penyakit arteri koroner, tekanan darah tinggi, dan diabetes, maka tidak heran jika varian ini juga bisa memicu disfungsi ereksi, yang sangat bergantung pada aliran darah.
Mengutip The New York Post, Dr. Charles Welliver - seorang ahli urologi dan Direktur Kesehatan Pria di Albany Medical College, NY - membenarkan bahwa COVID-19 bisa memiliki dampak pada alat genital pria, meskipun jarang terjadi.
Ia menjelaskan bahwa virus Covid-19 bisa menyebabkan masalah vaskular yang cukup signifikan terjadi pada pria. Welliver lalu mengutip penelitian yang menunjukkan kasus pria penderita priapisme - ereksi yang terus-menerus tanpa didorong gairah seksual - dan disfungsi ereksi (DE) setelah tertular COVID.
Ukuran alat vital yang mengecil
Ternyata gangguan ereksi Omicron juga menghadirkan mimpi buruk bagi kaum pria, yaitu ukuran penis yang menciut.
Baca Juga: Gelombang Ketiga Covid-19 Dapat Menyebabkan Penurunan Kognitif dan Fungsional, Studi
Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian oleh University College London. Dari pemeriksaan terhadap 3.400 orang, terungkap gejala-gejala yang menyerang pasien penderita Covid-19.
Dari orang-orang yang mengalami gejala long Covid, 200 di antaranya mengaku bahwa ukuran organ vitalnya menjadi lebih kecil daripada sebelumnya. Hal ini terjadi pada sekitar 5% pria.
Para ahli mencoba membuat kesimpulan dari disfungsi ereksi Omicron berupa penyusutan ukuran penis tersebut.
Mereka memperkirakan bahwa ini merupakan kerusakan bertahap akibat dari kerusakan pembuluh darah yang disebabkan oleh virus Corona.(*)
Baca Juga: Redakan Demam dengan Konsumsi Beberapa Buah Ini, Salah Satunya Mangga
Source | : | CNBCIndoensia-gangguan ereksi,Gsilab-gangguan ereksi |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar