Dengan pemberian Sm 153 EDTMP ini, para penderita kanker tidak merasakan sakit sehingga tidak mengganggu aktivitas keseharian dan tentunya tidak mengurangi kualitas hidupnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dikeluarkan Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) tercatat, total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus dan total kematian sebesar 234.511 kasus.
Dari angka tersebut, kanker payudara memiliki jumlah tertinggi di Indonesia, yakni sebesar 65.858 kasus atau 16,6%, kemudian disusul kanker serviks (leher rahim) menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker.
Tingginya kasus kanker di Indonesia perlu mendapat perhatian serius dari para pemangku kepentingan khususnya kepada para penderitanya.
Dalam kehidupan sehari-hari para penderita ini akan mengalami nyeri yang luar biasa ketika kanker sudah metastasis ke tulang.
Metastasis merupakan proses penyebaran sel kanker dari satu organ atau jaringan tubuh ke organ atau jaringan tubuh lainnya.
Kondisi ini dapat terjadi di mana saja, baik di daerah tempat kanker berasal atau jauh dari tempat awal munculnya kanker.
Baca Juga: 6 Tips Bercinta Bagi Pemula, Dapatkan Pengalaman yang Luar Biasa
Dengan ditemukannya samarium, penyintas kanker dapat bernafas lega, karena rasa nyeri yang selama ini dirasakan dapat dikurangi dengan pemberian Samarium (Sm) 153 EDTMP.
Samarium ini merupakan sebuah radiofarmaka hasil inovasi di bidang kedokteran nuklir yang diproduksi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN).
Nah, untuk memenuhi kebutuhan radiofarmaka di dalam negeri, Rohadi menjelaskan, pihaknya terus melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan penguasaan teknologi nuklir khususnya dalam memproduksi radiofarmaka.
Baca Juga: 'Tetap ramping dan tetap aktif', Kata Kunci Melawan Diabetes Tipe 2
Melalui PT. Kimia Farma, produk ini telah dipasarkan kepada beberapa rumah sakit agar dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas.
Source | : | BRIN-samarium,BATAN-samarium,MayoClinic-samarium |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar