Para peneliti menganalisis data dari tes pendengaran yang dilakukan dari 1999 hingga 2004 kepada peserta Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES/National Health and Nutrition Examination Survey) yang dilakukan oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional, bagian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Setengah dari 11.405 peserta survei berusia 20 hingga 69 tahun secara acak ditugaskan untuk tes pendengaran mereka, dan hampir 90% dari mereka menyelesaikan ujian pendengaran dan kuesioner diabetes.
Tes pendengaran, yang disebut audiometri nada murni, mengukur sensitivitas pendengaran di berbagai frekuensi suara.
“Menggunakan data dari tes pendengaran, kami mengukur gangguan pendengaran dalam delapan cara berbeda.
Selain itu, peserta menjawab pertanyaan tentang gangguan pendengaran dalam kuesioner, yang menanyakan apakah mereka mengalami sedikit gangguan pendengaran, banyak gangguan pendengaran, atau tuli. tanpa alat bantu dengar," kata Cowie. Selain itu, 2.259 peserta yang menerima tes pendengaran secara acak diuji glukosa darahnya setelah puasa semalaman.
Studi AS sebelumnya yang meneliti diabetes dan gangguan pendengaran menemukan hubungan yang lebih lemah atau tidak ada hubungan sama sekali, tetapi studi ini didasarkan pada sampel yang lebih kecil dari orang dewasa yang lebih tua, dan mereka tidak mewakili secara nasional, menurut rekan penulis Howard Hoffman, seorang ahli epidemiologi di NIDCD.
"Ini adalah studi pertama dari sampel perwakilan nasional dari orang dewasa usia kerja, 20 hingga 69 tahun, dan kami menemukan hubungan antara diabetes dan gangguan pendengaran yang terbukti sejak usia 30 hingga 40 tahun."
"Hubungan antara diabetes dan gangguan pendengaran telah diperdebatkan sejak tahun 1960-an atau sebelumnya, dan hasil kami menunjukkan bahwa ada hubungan bahkan ketika kami memperhitungkan faktor utama yang diketahui mempengaruhi pendengaran, seperti usia, ras, etnis, tingkat pendapatan, kebisingan. paparan, dan penggunaan obat-obatan tertentu," kata Kathleen Bainbridge, Ph.D., dari Social & Scientific Systems, Inc.
Baca Juga: Empat Upaya Meningkatkan Kesehatan Mental Bidan di Masa Pandemi
Baca Juga: Healthy Move, Tips Latihan Olahraga Untuk Mereka yang Sangat Gemuk
Diabetes dapat menyebabkan gangguan pendengaran dengan merusak saraf dan pembuluh darah telinga bagian dalam, para peneliti menyarankan. Studi otopsi pasien diabetes telah menunjukkan bukti kerusakan tersebut.
Diabetes adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah akibat kelainan produksi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
Source | : | National Institute of Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar