Ketidakseimbangan tidur dapat menghambat sekresi normal dan efek hormon nafsu makan, yaitu ghrelin dan leptin.
Ketidakseimbangan hormon ini dapat meningkatkan nafsu makan dan pada akhirnya kita akan makan lebih banyak dari yang dibutuhkan.
5. Obat-obatan
Beberapa orang mungkin mengalami obesitas akibat obat sebagai efek samping dari obat-obatan tertentu yang diresepkan oleh dokter mereka.
Kenaikan berat badan dini karena obat-obatan sering diabaikan dan dianggap sebagai bagian normal dari proses penyembuhan. Seiring waktu, ini dapat berkembang menjadi obesitas klinis.
Obat-obatan yang diresepkan untuk hipertensi, migrain, kejang, dan obat-obatan psikotropika seperti yang direkomendasikan untuk gangguan mood dapat mengganggu nafsu makan dan metabolisme.
Mereka juga dapat menyebabkan retensi air dan membuat kita terlihat kembung.
Baca Juga: Studi Baru Covid-19 Memperkirakan 5,1 Hari untuk Periode Inkubasi
Baca Juga: 11 Cara Merawat Bayi Baru Lahir Agar Terhindar Infeksi Pasca Lahir
6. Faktor sosial ekonomi
Obesitas baik pada pria maupun wanita dapat dipengaruhi secara langsung oleh kondisi sosial ekonomi, antara lain kualitas pendidikan, profesi, dan kelompok pendapatan. Dampak buruk dari faktor-faktor ini mungkin saling terkait atau individual.
Orang yang pandai bersosialisasi mungkin menghadapi risiko lebih rendah terkena obesitas dibandingkan dengan rekan mereka yang tak punya teman atau miskin terisolir.
Source | : | Emedicine Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar