Komplikasi mikrovaskular, masalah dengan kapiler kecil seperti pada mata, ginjal, dan saraf, ditemukan pada 47% subjek penelitian, sedangkan komplikasi makrovaskular, pada vena dan arteri jantung, otak, kaki, ditemukan pada 41% pasien yang dianalisis.
Adanya komplikasi mikrovaskuler atau makrovaskuler masing-masing lebih dari dua kali lipat risiko kematian pada hari ketujuh.
Di semua pasien dalam penelitian ini, pada hari ketujuh, satu dari lima (20,3% telah diintubasi dan ditempatkan pada ventilator dalam perawatan intensif, dan satu dari 10 (10,3 %) telah meninggal.
Usia lanjut juga secara substansial meningkatkan risiko kematian, kata penulis penelitian, dengan kelompok pasien berusia 75 tahun ke atas lebih dari 14 kali lebih mungkin meninggal daripada pasien yang lebih muda berusia di bawah 55 tahun.
Sementara pasien dalam kisaran 65 hingga 74 tahun. tiga kali lebih mungkin meninggal dibandingkan mereka yang berusia di bawah 55 tahun.
Adanya kondisi pernapasan obstruktif sleep apnea hampir tiga kali lipat risiko kematian pada tujuh hari, begitu pula dengan adanya gejala dyspnoea (sesak napas).
Studi tersebut juga menegaskan bahwa insulin, dan memang semua perawatan untuk memodifikasi gula darah, bukan merupakan faktor risiko bentuk parah Covid-19 dan harus dilanjutkan pada pasien dengan diabetes.
Yang menggembirakan, tidak ada kematian pada pasien di bawah 65 tahun dengan diabetes tipe 1.
Baca Juga: Tetap Tak Tergantikan, ASI Meningkatkan Kekebalan Terhadap Penyakit Infeksi Bayi
.Baca Juga: Waspadai, 5 Dampak yang Bisa Muncul Akibat Kelebihan Berat Badan
Baca Juga: 5 Mitos Tentang Kanker Ovarium yang Perlu Diketahui Setiap Wanita
Secara keseluruhan, wanita 25% lebih kecil kemungkinannya untuk membutuhkan ventilasi atau meninggal pada hari ketujuh, tetapi ketika melihat kematian saja, pria secara statistik tidak lebih mungkin meninggal pada hari ketujuh dibandingkan wanita.
Source | : | The Independent,Diabetologia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar