Menurut mereka, pria yang giat berolahraga memiliki risiko 25% lebih rendah terkena kanker prostat agresif dibandingkan dengan pria yang jarang berolahraga.
Jalan cepat, atau latihan non-aerobik, yang meliputi angkat kaki, sit-up, dan peregangan, adalah pilihan yang baik. Kita juga bisa rutin bersepeda dan berenang selain lari.
Kita juga dapat melakukan senam Kegel, yang bagus untuk pria dengan kanker prostat karena dapat membantu mengontrol inkontinensia tanpa obat atau operasi.
Ini juga membantu dengan disfungsi ereksi. Untuk melakukan latihan ini, kencangkan dan lepaskan otot dasar panggul. Lakukan ini sebanyak yang diinginkan.
Pola makan tepat juga dapat membantu dalam menurunkan risiko kanker prostat secara signifikan.
Cobalah dan hindari daging merah dan olahan, karbohidrat olahan, makanan cepat saji dan gula.
Makanan ini meningkatkan peradangan dan dapat memicu pertumbuhan kanker. Sebagai gantinya, konsumsi buah dan sayuran segar, kacang polong, ikan berlemak, telur, dan biji-bijian.
Hindari minuman berkarbonasi dan manis serta jauhi alkohol dan tembakau. Perhatikan ukuran porsi makan sehingga terhindari dari makan berlebihan.
Baca Juga: Risiko Stroke Meningkat Bila Pengobatan Hipertensi Tidak Tepat, Studi
Baca Juga: Berapa Banyak Karbohidrat yang Kita Butuhkan Setiap Hari? Begini Cara Menghitungnya
Kurangi asupan garam, dan sebaiknya memulai konsumsi lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan.
Diet Mediterania adalah yang terbaik. Selain itu, diet ini akan membantu kita menurunkan berat badan jika kita kelebihan berat badan.
Obesitas adalah salah satu penyebab utama kanker prostat. Jadi, menurunkan berat badan akan menurunkan risiko pria terkena kanker prostat. (*)
Source | : | Journal of European Urology |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar