GridHEALTH.id - Kanker prostat umum terjadi pada pria dewasa dan yang lebih tua, terjadi pada hampir 90% kasus.
Kanker ini terlokalisasi. Dengan kata lain, kanker terbatas pada kelenjar prostat. Ini membuatnya lebih mudah untuk diobati.
Dalam banyak kasus, pasien lebih memilih untuk memantau kanker ini daripada terburu-buru menjalani prosedur perawatan invasif seperti pembedahan dan terapi radiasi.
Untuk ini, seorang pria harus mengikuti tes setiap enam bulan. Seorang dokter akan meminta untuk menjalani tes darah antigen spesifik prostat (PSA) dan pemeriksaan dubur digital.
Kita mungkin juga diminta untuk melakukan biopsi prostat berulang dalam tahun pertama dan kemudian secara berkala di masa mendatang.
Dokter mungkin akan melihat pilihan pengobatan lain hanya jika ada perubahan pada hasil tes.
Meski pengobatan kanker prostat kini semakin progresif dan modern yang berarti harapan hidup pasien lebih besar jika diketahui dini, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Perubahan gaya hidup, olahraga teratur dan diet yang tepat dapat membantu kita menurunkan risiko ini secara signifikan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di European Urology, aktivitas olahraga dapat menurunkan risiko kanker prostat secara signifikan.
Baca Juga: Kanker Prostat Seperti Dialami Mantan Presiden SBY, Siapa Saja yang Berisiko?
Baca Juga: Saat Diare, Tidak Disarankan Untuk Minum Susu Karena Alasan Ini
Peneliti Harvard T.H. Chan School of Public Health sampai pada kesimpulan ini setelah menganalisis data dari 49.160 pria berusia 40 hingga 75 tahun yang diikuti selama 26 tahun.
Menurut mereka, pria yang giat berolahraga memiliki risiko 25% lebih rendah terkena kanker prostat agresif dibandingkan dengan pria yang jarang berolahraga.
Jalan cepat, atau latihan non-aerobik, yang meliputi angkat kaki, sit-up, dan peregangan, adalah pilihan yang baik. Kita juga bisa rutin bersepeda dan berenang selain lari.
Kita juga dapat melakukan senam Kegel, yang bagus untuk pria dengan kanker prostat karena dapat membantu mengontrol inkontinensia tanpa obat atau operasi.
Ini juga membantu dengan disfungsi ereksi. Untuk melakukan latihan ini, kencangkan dan lepaskan otot dasar panggul. Lakukan ini sebanyak yang diinginkan.
Pola makan tepat juga dapat membantu dalam menurunkan risiko kanker prostat secara signifikan.
Cobalah dan hindari daging merah dan olahan, karbohidrat olahan, makanan cepat saji dan gula.
Makanan ini meningkatkan peradangan dan dapat memicu pertumbuhan kanker. Sebagai gantinya, konsumsi buah dan sayuran segar, kacang polong, ikan berlemak, telur, dan biji-bijian.
Hindari minuman berkarbonasi dan manis serta jauhi alkohol dan tembakau. Perhatikan ukuran porsi makan sehingga terhindari dari makan berlebihan.
Baca Juga: Risiko Stroke Meningkat Bila Pengobatan Hipertensi Tidak Tepat, Studi
Baca Juga: Berapa Banyak Karbohidrat yang Kita Butuhkan Setiap Hari? Begini Cara Menghitungnya
Kurangi asupan garam, dan sebaiknya memulai konsumsi lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan.
Diet Mediterania adalah yang terbaik. Selain itu, diet ini akan membantu kita menurunkan berat badan jika kita kelebihan berat badan.
Obesitas adalah salah satu penyebab utama kanker prostat. Jadi, menurunkan berat badan akan menurunkan risiko pria terkena kanker prostat. (*)
Source | : | Journal of European Urology |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar