GridHEALTH.id - Infeksi Covid-19 pada ibu hamil tidak bisa dianggap sepele.
Apalagi jika virus corona tersebut menginfeksi ibu hamil menjelang akhir kehamilan.
Sebab hal ini ternyata dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti kelahiran prematur dan lahir mati.
Melansir laman The Tribune (14/1/2022), penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine menyebutkan bahwa ibu hamil yang memiliki Covid-19 menjelang akhir kehamilan rentan terhadap komplikasi terkait kelahiran.
Mereka lebih mungkin mengalami komplikasi daripada mereka yang mendapatkan Covid-19 pada tahap awal kehamilan atau yang tidak memiliki Covid-19 sama sekali.
Demikian yang dikatakan tim peneliti dari Universitas Edinburgh, Glasgow, Aberdeen, dan lainnya.
Penelitian tersebut, menunjukkan bahwa kelahiran prematur, lahir mati, dan kematian bayi baru lahir lebih sering terjadi pada ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 28 hari, atau kurang, sebelum tanggal persalinan mereka.
Mayoritas komplikasi, yang juga termasuk perawatan kritis terkait Covid, terjadi pada wanita yang tidak divaksinasi.
Para peneliti mengatakan lebih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan pengambilan vaksin pada wanita hamil, yang tingkat vaksinasinya jauh lebih rendah daripada wanita pada populasi umum.
"Data kami menambah bukti bahwa vaksinasi pada kehamilan tidak meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan, tetapi Covid-19 meningkatkannya," kata Sarah Stock dari Usher Institute di University of Edinburgh.
“Vaksinasi Covid-19 pada kehamilan sangat penting untuk melindungi wanita dan bayi dari komplikasi Covid-19 yang dapat dicegah dan mengancam jiwa,” tambahnya yang juga konsultan dokter kandungan.
Sebagai informasi, tim dari penelitian ini diketahui menganalisis data yang berkaitan dengan semua ibu hamil di Skotlandia.
Ini termasuk lebih dari 87.000 ibu hamil antara dimulainya pengambilan vaksinasi pada Desember 2020 dan Oktober 2021.
Tim menganalisis data tentang kematian perinatal yang diperpanjang - yang didefinisikan sebagai kematian bayi di dalam rahim setelah 24 minggu kehamilan, atau dalam 28 hari pertama setelah lahir.
Mereka menemukan bahwa tingkat kematian perinatal yang diperpanjang di antara bayi yang lahir dalam 28 hari setelah ibu mereka mengembangkan Covid-19 adalah 23 per 1.000 kelahiran.
Semua kematian bayi terjadi pada wanita yang tidak divaksinasi terhadap Covid-19 pada saat infeksi.
Sekitar 17 % bayi yang lahir dalam waktu 28 hari dari ibu mereka yang terjangkit Covid-19 dilahirkan prematur, lebih dari tiga minggu sebelum tanggal kelahiran mereka.
Masuk ke rumah sakit dan perawatan kritis juga secara signifikan lebih umum pada ibu hamil dengan Covid-19 yang tidak divaksinasi pada saat diagnosis daripada pada ibu hamil yang divaksinasi.
Baca Juga: Konsumsi Makanan dan Minuman Ini Setelah Vaksinasi Covid-19, Sesuai Rekomendasi CDC
Dimana 98 % ibu hamil dengan Covid-19 selama kehamilan yang dirawat di perawatan kritis adalah tidak divaksinasi.
Tim juga memantau tingkat komplikasi pada wanita yang menerima vaksinasi Covid-19 selama kehamilan dan menemukan vaksinasi aman selama kehamilan.
Berbicara mengenai vaksin Covid-19, diketahui selain mencegah penularan wabah semakin luas, ini juga bermanfaat untuk meminimalisir keparahan yang mungkin terjadi akibat infeksi Covid-19.
Dijelaskan pada laman nhs.uk (30/3/2021), bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.
Itu artinya jika kita disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan tubuh kita akan terlatih dalam melawan Covid-19 sehingga dampak infeksi virus tersebut bisa diminimalisir.
Karenanya bagi mereka yang sudah memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan vaksin Covid-19, termasuk ibu hamil baiknya untuk segera melakukan vaksinasi.(*)
Baca Juga: Gunakan 5 Bahan Alami Ini Untuk Atasi Hidung Tersumbat Gejala Covid-19
Source | : | NHS,Tribuneindia.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar