Ketika terjadi lesi, imbuhnya, human papilloma virus (HPV), penyebab kanker serviks, lebih mudah masuk dan menginfeksi jaringan kelamin yang akan berkembang menjadi kanker di kemudian hari.
Selain itu, karakter HPV sendiri lebih mudah berkembang di jaringan yang masih muda.
"HPV lebih menyukai jaringan yang licin dan halus yang umumnya dimiliki oleh organ reproduksi yang masih muda. Itulah kenapa remaja yang berhubungan seks lebih rentan terinfeksi HPV," ujarnya.
Namun, bukan berarti wanita yang tidak melakukan hubungan seks di usia belia tidak berisiko kanker servis.
Fitriyadi menegaskan, semua wanita berisiko mengalami kanker serviks.
Jadi kesadaran untuk mendeteksi dini pun perlu ditingkatkan.
"Deteksi dini sangat penting. Lagipula metode deteksi dini pun sudah semakin mudah dan murah, misalnya dengan inspeksi visual dengan asam asesat (IVA)," jelasnya.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Khasiat Luar Biasa Jeruk Nipis Untuk Kesehatan
Menurut Fitriyadi, metode IVA sudah dapat efektif mendeteksi kanker serviks hingga 70-80 persen.
Sayangnya, perhatian masyarakat pada kanker serviks masih rendah, termasuk kesadaran dalam melakukan skrining.
Padahal menurut WHO, tahun 2013 ini saja ada sekitar 15.000 total kasus di Indonesia.(*)
Baca Juga: Faktanya Seks di Usia Lansia, Bisa Bikin Tetap Bugar dan Panjang Umur
Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Seks Usia Dini Picu Kanker Serviks
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar