GridHEALTH.id - Masturbasi merupakan tindakan menyentuh alat kelamin diri sendiri untuk mendapatkan rangsangan seksual.
Menurut laman plannedparenthood.org, masturbasi juga termasuk tindakan yang normal dan bisa menjadi cara yang sehat untuk belajar tentang tubuh diri sendiri.
Akan tetapi karena masturbasi dilakukan di luar hubungan heteronormatif dan monogami, alhasil masih banyak yang menganggapnya sebagai hal yang tabu.
Hal ini juga membuat berbagai anggapan perihal masturbasi pun banyak beredar di masyarakat.
Salah satu anggapannya adalah mastrubasi dapat meningkatkan sistem imun.
Namun benarkah demikian?
Melansir laman Medical News Today (28/7/2021), beberapa penelitian memang telah menunjukan beberapa manfaat kesehatan dari masturbasi.
Misalnya seperti menghilangkan stres, memperbaiki suasana hati, dan menghilangkan rasa sakit, termasuk meredakan kram menstruasi.
Lantas bagaimana dengan meningkatkan sistem imun?
Baca Juga: Masturbasi Tingkatkan Ukuran Penis, Tapi Akan Kembali Keasal Karena Hal Ini
Perlu diketahui penelitian yang melihat dampak potensial masturbasi pada sistem kekebalan sangat sedikit dan jarang.
Selain itu, penelitian yang ada pun dipengaruhi oleh kesenjangan data gender sehingga bisa dikatakan kurang komprehensif.
Seperti penelitian dari 2004 yang diterbitkan dalam jurnal Neuroimmunomodulation.
Dimana penelitian itu meminta 11 sukarelawan pria untuk masturbasi sampai orgasme.
Para peneliti mengambil darah dari para partisipan ini saat mereka masturbasi, serta selama pengaturan kontrol, ketika tidak ada aktivitas seksual yang terlibat.
Mereka kemudian mengukur keberadaan berbagai penanda aktivitas sistem imun dalam darah.
Mulai dari leukosit, limfosit, interleukin 6 yang diinduksi lipopolisakarida, dan faktor nekrosis tumor alfa, selama kondisi kontrol, serta sebelum orgasme, dan pada 5 dan 45 menit setelah mencapai orgasme melalui masturbasi.
Hasilnya, studi tersebut menemukan bahwa masturbasi untuk sementara meningkatkan aktivitas beberapa komponen sistem imun, yaitu leukosit, dan khususnya sel pembunuh alami yang melawan sel tumor kanker dan sel yang terinfeksi virus.
Selama bertahun-tahun, banyak media telah mengutip penelitian ini untuk mendukung gagasan bahwa masturbasi dapat membantu meningkatkan respons sistem imun.
Baca Juga: Jangan Percaya Keseringan Masturbasi Sebabkan Pria Impotensi, Justru Karena Hal Ini Itu Bisa Terjadi
Namun para ahli kesehatan memperingatkan bahwa penelitian lebih lanjut sangat diperlukan.
Studi baru yang diterbitkan pada tahun 2016 meneliti 31.925 peserta pria yang menjawab kuesioner tentang frekuensi ejakulasi selama periode 18 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk memastikan apakah ada hubungan antara frekuensi ejakulasi dengan risiko kanker prostat.
Penelitian tersebut menemukan "hubungan yang menguntungkan" antara ejakulasi yang lebih sering dan risiko kanker prostat yang lebih rendah.
Namun, seperti yang diakui oleh penulis penelitian, ada keterbatasan, termasuk fakta bahwa data yang dilaporkan bisa tidak akurat dan literatur yang mengeksplorasi peran aktivitas seksual tidak konsisten.
Jika penelitian tentang efek masturbasi pada kekebalan tubuh pria masih terbatas dan tidak konsisten, penelitian tentang kemungkinan efek ini pada tubuh wanita masih kurang.
Studi pada 2014 tampaknya telah melihat apakah dan bagaimana aktivitas seksual, termasuk masturbasi, pada wanita dapat memengaruhi respons kekebalan mereka.
Penelitian ini menganalisis data dari dua kohort yang mencakup partisipan pria dan wanita.
Ini secara khusus berfokus pada hubungan antara parameter depresi dan aktivitas seksual, serta bagaimana interaksi mereka dapat memengaruhi kekebalan.
Baca Juga: Jalankan Ibadah Puasa Sambil Menyusui Bayi, Bisa dan Tidak Memengaruhi Kualitas juga Kuantitas ASI
Studi tersebut menyimpulkan bahwa pada peserta wanita dengan tingkat depresi yang tinggi dan aktivitas seksual berpasangan rendah, memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah.
Namun, frekuensi masturbasi tidak dikaitkan dengan penanda kekebalan.
Banyak pertanyaan yang belum terjawab, termasuk tentang hubungan potensial antara depresi, berbagai bentuk aktivitas seksual, dan kekebalan pada wanita.(*)
Baca Juga: Setelah Masturbasi Alat Kelamin Pria Ini Terjepit dan Membusuk di Botol Plastik
Source | : | Plannedparenthood.org,Medicalnewstoday |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar