Menurut laman mayoclinic.org (3/4/2021), siapa saja bisa terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis tersebut.
Penularan penyakit TBC sendiri terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri atau terpapar percikan droplet yang keluar dari pasien TBC.
Hal ini bisa saja terjadi ketika pasien TBC tersebut batuk, bersin, berbicara, bahkan bernapas sekalipun.
Karena penularannya yang mudah inilah, penting bagi kita untuk mencegah penyakit TBC menyebar semakin luas.
“Penularan TBC ini ya bisa dari droplet,” kata Annisa.
Baca Juga: Setelah Kuman TBC Masuk ke Dalam Tubuh, Tulang Pun Bisa Diserang
Masa inkubasi seseorang terinfeksi TBC ini adalah 14 hari.
Jika dalam waktu itu memiliki gejala setidaknya batuk, sesak napas ataupun demam, sebaiknya segeralah periksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.
Serta, upayakan untuk dapat memisahkan peralatan pribadi pasien, seperti handuk, peralatan makan dan juga peralatan mandi pasien TBC dengan orang lain termasuk keluarga sekalipun.
Hal ini berlaku bukanlah hanya pada pasien TBC yang sedang di rawat di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan saja.
Akan tetapi juga berlaku saat pasien TBC berada di rumah dalam masa periode pengobatannya yaitu minimal enam bulan dan bisa jadi sampai satu tahun lebih.(*)
Baca Juga: Mengenal Perbedaan TB Aktif dan TB Laten, Gejala Hingga Cara Mendeteksinya
Source | : | Mayoclinic.org,Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar