GridHEALTH.id - Penting bagi pasien TBC memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi.
Sebab hal ini akan membantu mereka dalam proses pemulihan dari penyakitnya.
Meski tidak ada larangan khusus bagi pasien TBC untuk tidak mengonsumsi makanan tertentu.
Namun pasien TBC diimbau untuk mengonsumsi asupan makanan tinggi protein.
Hal itu seperti dikatakan Dokter Spesialis Paru RS Awal Bros Bekasi Timur, dr Annisa Sutera Insani SpP., dilansir dari Kompas.com (29/3/2020).
“Pasien TB gak ada pantangan, makan apapun bagus untuk asupan gizinya, apalagi yang tinggi kalori dan tinggi protein, karena biasanya orang TB itu kurus,” ujar Annisa.
Banyaknya asupan makanan tinggi protein yang dikonsumsi pasien TBC akan diproses oleh tubuh menjadi energi yang dibutuhkan.
Ini nantinya akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka dalam melawan bakteri penyebab TBC.
Sebagai acuan, berikut beberapa jenis makanan tinggi protein yang baik dikonsumsi pasien TBC untuk membantu pemulihan.
Baca Juga: 5 Komplikasi TBC Ini Bisa Muncul Jika Tidak Diobati Dengan Baik
1. Telur
2. Kacang almond
3. Gandum
4. Dada ayam
5. Daging sapi
6. Ikan Tuna
7. Udang
8. Yoghurt
9. Susu
Baca Juga: Jangan Sampai Penyakit TBC Menyebar Luas, Ini 8 Cara Mencegahnya
Selain mengonsumsi makanan tinggi protein, pasien TBC juga harus selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai apa saja yang sebaiknya dikonsumsi ataupun tidak.
Serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Adapun, hal yang paling dianjurkan oleh dokter untuk pasien TBC adalah selalu menggunakan masker saat berbincang dengan orang lain, supaya tidak menularkan penyakitnya.
Diketahui penyakit TBC sendiri merupakan penyakit infeksi yang sangat menular dan mematikan.
Menurut laman mayoclinic.org (3/4/2021), siapa saja bisa terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis tersebut.
Penularan penyakit TBC sendiri terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri atau terpapar percikan droplet yang keluar dari pasien TBC.
Hal ini bisa saja terjadi ketika pasien TBC tersebut batuk, bersin, berbicara, bahkan bernapas sekalipun.
Karena penularannya yang mudah inilah, penting bagi kita untuk mencegah penyakit TBC menyebar semakin luas.
“Penularan TBC ini ya bisa dari droplet,” kata Annisa.
Baca Juga: Setelah Kuman TBC Masuk ke Dalam Tubuh, Tulang Pun Bisa Diserang
Masa inkubasi seseorang terinfeksi TBC ini adalah 14 hari.
Jika dalam waktu itu memiliki gejala setidaknya batuk, sesak napas ataupun demam, sebaiknya segeralah periksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.
Serta, upayakan untuk dapat memisahkan peralatan pribadi pasien, seperti handuk, peralatan makan dan juga peralatan mandi pasien TBC dengan orang lain termasuk keluarga sekalipun.
Hal ini berlaku bukanlah hanya pada pasien TBC yang sedang di rawat di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan saja.
Akan tetapi juga berlaku saat pasien TBC berada di rumah dalam masa periode pengobatannya yaitu minimal enam bulan dan bisa jadi sampai satu tahun lebih.(*)
Baca Juga: Mengenal Perbedaan TB Aktif dan TB Laten, Gejala Hingga Cara Mendeteksinya
Source | : | Mayoclinic.org,Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar