"Prinsipnya, jika kita merasa ada kontak dengan pasien yang terkonfirmasi positif ya silakan periksa."
"Itu yang namanya tes karena ada tracing contact. Itu memang sudah berlaku umum," paparnya.
Sementara itu terkait tes PCR, ini diketahui merupakan tes untuk mendeteksi infeksi virus Covid-19 yang paling akurat sampai saat ini.
Tes PCR dilakukan untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, ataupun virus.
Material genetik yang ada di dalam setiap sel, termasuk di dalam bakteri atau virus, bisa berupa DNA (deoxyribonucleic acid) atau RNA (ribonucleic acid).
Kedua jenis materi genetik ini dibedakan dari jumlah rantai yang ada di dalamnya.
Dikutip dari mayoclinic.org (3/8/2021), tes PCR dilakukan dengan mengumpulkan sampel cairan dengan memasukkan usap hidung panjang (swab nasofaring) ke dalam lubang hidung dan mengambil cairan dari bagian belakang hidung.
Baca Juga: Sejak Hari Ini, Berpergian di Dalam Negeri Naik Pesawat Sekalipun Tak Lagi Harus PCR
Dalam praktiknya, usap panjang dimasukkan ke bagian belakang tenggorokan (swab orofaringeal), atau mungkin meludah ke dalam tabung untuk menghasilkan sampel air liur.
Hasilnya bisa tersedia dalam hitungan menit jika dianalisis di tempat.
Atau juga dalam beberapa hari atau lebih lama di lokasi dengan penundaan pemrosesan pengujian, jika dikirim ke lab luar.
Tes PCR akan sangat akurat bila dilakukan dengan benar oleh profesional perawatan kesehatan.(*)
Baca Juga: Tampak Mirip, Ternyata Ini Beda Gejala Demam Pada DBD dan Covid-19
Source | : | Cnbcindonesia.com,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar