GridHEALTH.id - Tes PCR (Polymerse Chain Reaction) sampai saat ini masih menjadi tes yang paling efektif untuk mendeteksi virus Covid-19.
Dikutip dari mayoclinic.org (3/8/2021), tes PCR dilakukan dengan mengumpulkan sampel cairan dengan memasukkan usap hidung panjang (swab nasofaring) ke dalam lubang hidung dan mengambil cairan dari bagian belakang hidung.
Dalam praktiknya, usap panjang dimasukkan ke bagian belakang tenggorokan (swab orofaringeal), atau mungkin meludah ke dalam tabung untuk menghasilkan sampel air liur.
Hasilnya bisa tersedia dalam hitungan menit jika dianalisis di tempat.
Atau juga dalam beberapa hari atau lebih lama di lokasi dengan penundaan pemrosesan pengujian, jika dikirim ke lab luar.
Tes PCR akan sangat akurat bila dilakukan dengan benar oleh profesional perawatan kesehatan.
Namun dalam beberapa waktu terakhir, tes PCR ini kembali dipertanyakan oleh masyarakat.
Masalahnya hasil tes PCR yang bisa berbeda di dua tempat. Padahal tes Covid-19 tersebut diberlakukan pada orang yang sama.
Baca Juga: Jangan Langsung Test PCR Setelah Kontak Erat dengan Pasien Covid-19
Lantas mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, dalam pengambilan spesimen untuk penegakkan diagnosis ada beberapa hal yang mempengaruhi pemeriksaan tes PCR ini.
Pertama, tes yang dilakukan terlalu dini.
Source | : | Mayoclinic.org,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar